Kumpulan artikel tentang ekonomi dan ilmu ekonomi serta akuntansi dan manajemen

Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi

  Pembahasan kali ini mengenai Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi. Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi terdiri atas Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis, Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik, dan Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik. Untuk lebih jelasnya pembahasan mengenai Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi yaitu sebagai berikut.

Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi
    Teori-teori pertumbuhan ekonomi terdiri atas Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis, Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik, dan Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik. Pembahasan mengenai ketiga teori pertumbuhan ekonomi tersebut yaitu sebagai berikut.

a. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis
    Tokoh utama mazhab ekonomi historis adalah Friedrich List, Bruno Hilderbrand, Karl Bucher, Werner Sombart, dan Walt Whiteman Rostow.
1. Friedrich List
   Menurut Friedrich List dalam bukunya Das Natonals System Politischen Ekonomi (1841), perkembangan ekonomi sebenarnya bergantung pada peranan pemerintah, organisasi swasta, dan lingkungan kebudayaan. Pendekatan Friedrich List dalam menentukan tahap-tahap perkembangan ekonomi berdasarkan pada "cara produksinya". Perkembangan ekonomi menurut Friedrich List melalui lima fase, yaitu sebagai berikut.
a) Masa Berbur/Mengembara
   Pada masa ini manusia memenuhi kebutuhan sangat bergantung pada alam, mereka hidup secara berkelompok, dan berpindah-pindah dari suatu daerah ke daerah yang lainnya. Jika makanan di sekitarnya habis mereka akan segera pindah ke tempat yang baru yang dapat memberikan kehidupan bagi mereka.
b) Masa Beternak dan Bertani
   Pada masa ini mereka mulai hidup menetap, bercocok tanam, dan beternak. Mereka tidak lagi sepenuhnya bergantung pada alam, mereka mulai mencoba memelihara hasil buruannya yang masih hidup, dan menanam jenis tumbuhan yang mereka dapatkan dari tempat lain.
c) Masa Bertani dan Kerajinan
   Pada masa ini peradaban mulai meningkat sehingga kebutuhan mereka bertambah, untuk mencukupi kebutuhannya mereka berusaha memperluas lahan pertanian dan berusaha membuat kerajinan-kerajinan tangan untuk mengisi waktu senggangnya setelah bertani.
d) Masa Kerajinan, Industri, dan Perdagangan
   Pada masa ini masyarakat telah memandang kerajinan buka lagi sebagai sampingan, lambat laun berubah menjadi sebuah kawasan industri kerajinan dan sudah mulai ditukarkan dengan hasil pertanian di suatu tempat tertentu/pasar. Pada masa inilah akhirnya timbul perdagangan yang dilakukan oleh para pedagang. Kehidupan masyarakat berkembang dengan adanya pertanian, industri, dan perdagangan.
2. Brumo Hiderbrand
   Menurut Bruno Hilderbrand perkembangan ekonomi didasarkan pada cara distribusi. Bruno Hilderbrand mengemukakan tiga sistem distribusi, yaitu sebagai berikut.
a) Perekonomian barter
b) Perekonomian uang
c) Perekonomian kredit

3. Karl Bucher
   Menurut Karl Bucher pertumbuhan ekonomi masyarakat dilihat dari hubungannya antara produsen dan konsumen dalam mendistribusikan hasil produksinya sampai ke tangan konsumen.
   Karl Bucher membagi pertumbuhan perekonomian ke dalam beberapa hal sebagai berikut:
a) Rumah Tangga Tertutup
   Kehidupan masyarakat pada masa ini belum ada proses pertukaran, masyarakat menghasilkan barang terbatas hanya untuk lingkungannya sendiri.
b) Rumah Tangga Kota
  Pada rumah tangga kota, masyarakat mulai mengenal pertukaran hasil produksi. Hasil produksi kota biasanya dikerjakan dalam bentuk gilda yaitu suatu ikatan di antara para produsen sejenis, hubungan antara para pekerja dan pimpinan masih bersifat kekeluargaan, produksinya pun dikerjakan atas dasar pesanan.
c) Rumah Tangga Bangsa
   Rumah tangga bangsa meliputi suatu negara, produksi tidak lagi didasarkan atas pesanan, tetapi sudah berorientasi untuk mendapatkan keuntungan, di dalam rumah tangga bangsa sistem gilda sudah hilang.
d) Rumah Tangga Dunia
   Di dalam rumah tangga dunia kegiatan perekonomian sudah semakin luas. Sistem perekonomian tidak terbatas hanya di dalam negeri, tetapi sudah sampai ke luar negeri. Ruang lingkup pasar mencakup pasar internasional.
4. Werner Sombart
   Menurut Werner Sombart perkembangan perekonomian dibagi menjadi beberapa hal seperti berikut.
a) Zaman perekonomian tertutup yang dibagi menjadi dua macam. yaitu perekonomian desa serta perekonomian feodal dan tuan tanah.
b) Zaman Kerajinan dan Pertukaran, zaman ini ditandai adanya pembagian kerja yang masing-masing mengerjakan pekerjaannya dan sifatnya masih kekeluargaan.
c) Zaman Kapitalis, yang dibagi menjadi zaman kapitalis purba, zaman kapitalis madya, zaman kapitalis raya, dan zaman kapitalis akhir.

5. Walt Whiteman Rostow
    Walt Whiteman Rostow ekonom dari Amerika, mengemukakan teori dalam bukunya yang berjudul The Stage of Economic Growth (1960). Menurut Rostow, proses pertumbuhan ekonomi dapat dibedakan ke dalam lima tahap yaitu sebagai berikut.
a) Masyarakat Tradisional (The Traditional Society)
    Pada masyarakat tradisional ini, fungsi produksinya masih sangat terbatas, cara hidup masyarakatnya masih sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang kurang rasional, dan turun-temurun, tingkat produktivitas pekerja masih rendah.
b) Prasyarat untuk Tinggal Landas (The Preconditions for Take Off)  
   Pada tahap prasyarat tinggal landas ini merupakan masa transisi di mana masyarakat mulai mempersiapkan diri untuk mencapai pertumbuhan atau kekuatan sendiri (self sustained growth).
c) Tinggal Landas (The Take Off)
   Pada tahap tinggal landas ini pertumbuhan ditandai oleh adanya perubahan yang drastis dalam masyarakat, terciptanya kemajuan yang pesat sehingga timbul adanya penanaman modal.
   Rostow mengemukakan tiga ciri utama dari negara-negara yang sudah mencapai masa tinggal landas yaitu sebagai berikut.
(1) Terjadinya kenaikan investasi produktif dari 5% atau kurang menjadi 10% dari Produk Nasional Bersih.
(2) Berkembangnya beberapa sektor industri dengan cepat.
(3) Terciptanya suatu rangka dasar politik, sosial, dan institusional yang dapat menjamin pertumbuhan.
d) Gerakan ke Arah Kedewasaan (The Drive to Maturity)
   Pada masa ini masyarakat sudah secara efektif menggunakan teknologi modern pada sebagian faktor produksi dan kekayaan alamnya.
Ciri-ciri dari tahap ini adalah sebagai berikut.
(1) Struktur dan keahlian tenaga kerja mengalami perubahan. Peranan sektor industri semakin penting dan sektor pertanian menurun.
(2) Peranan manajer profesional semakin penting dan menggantikan pengusaha/pemilik.
(3) Mulai muncul kritik terhadap industrialisasi, karena masyarakat tidak puas terhadap dampak industrialisasi.
e) Masa Konsumsi Tinggi (The High Mass Consumption)
    Pada tahap ini masyarakat sudah menekankan pada masalah konsumsi dan kesejahteraan masyarakat. Dalam tahap ini ada tiga macam tujuan masyarakat yaitu sebagai berikut.
(1) Memperbesar kekuasaan dan pengaruh suatu negara ke negara lain.
(2) Menciptakan negara kesejahteraan (welfare state) yang lebih merata kepada penduduk dengan pemerataan pendapatan.
(3) Mempertinggi tingkat konsumsi masyarakat di atas kebutuhan pokok(sandang, pangan, dan papan).

b. Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik
   Tokoh dari teori klasik adalah Adam Smith dan David Ricardo.
1. Adam Smith
   Adam Smith merupakan ekonom pertama yang banyak memberi perhatian kepada masalah ekonomi. Adam Smith juga terkenal sebagai pelopor pembangunan ekonomi dan kebijakan laissez-faire. Dalam bukunya An Inquiry into the Nature and Causes of  the Wealth of Nation (1776) ia mengemukakan tentang proses pertumbuhan ekonomi jangka panjang secara sistematis. Pendapat Adam Smith dituangkan dalam teori yang disebut The Invisible Hands (Teori Tangan-Tangan Gaib).
   Menurut Adam Smith proses pertumbuhan ekonomi dibedakan menjadi dua aspek utama pertumbuhan ekonomi yaitu pertumbuhan output total dan pertumbuhan ekonomi.
a) Pertumbuhan Output Total
   Menurut Adam Smith ada tiga unsur pokok sistem produksi yaitu sumber daya alam yang tersedia (faktor produksi tanah); sumber daya manusia (jumlah penduduk); dan jumlah persediaan barang modal.
(1) Sumber daya alam yang tersedia merupakan batas maksimum bagi pertumbuhan suatu perekonomian. Maksudnya, jika sumber daya alam ini belum digunakan sepenuhnya, maka jumlah penduduk dan persediaan barang modal yang ada memegang peranan dalam pertumbuhan output. Akan tetapi jika semua sumber daya alam tersebut telah digunakan secara penuh, maka pertumbuhan ouput tersebut akan berhenti.
(2) Sumber daya manusia (jumlah penduduk) akan menyesuaikan diri dengan kebutuhan akan tenaga kerja dari suatu masyarakat, dalam proses pertumbuhan output.
(3) Menurut Adam Smith persediaan barang modal merupakan unsur produksi yang sangat menentukan tingkat output dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pertumbuhan output. Pengaruh persediaan barang modal terhadap tingkat output total. Pengaruh persediaan barang modal terhadap tingkat output total dapat secara langsung, sedangkan pengaruh stok modal terhadap tingkat output total secara tidak langsung.
   Adam Smith merupakan penganjur laissez-faire dan free trade. Menurutnya, potensi psar akan dapat dicapai secara maksimum, jika setiap warga masyarakat diberi kebebasan seluas-luasnya untuk melakukan kegiatan ekonominya. Selain itu, Adam Smith mengemukakan bahwa jika pasar tidak tumbuh secepat pertumbuhan modal, maka tingkat keuntungan akan segera merosot dan akhirnya akan mengurangi gairah para pemilik modal untuk melakukan akumulasi modal dan dalam jangka panjang tingkat keuntungan tersebut akan menurun dan pada akhirnya akan mencapai tingkat keuntungan minimal.
b) Pertumbuhan Penduduk
   Menurut Adam Smith, jumlah penduduk akan meningkat jika tingkat upah yang berlaku lebih tinggi dari tingkat upah subsisten (tingkat upah yang pas-pasan untuk hidup). Orang-orang akan menikah muda jika tingkat upah di atas tingkat subsisten, sehingga jumlah kelahiran meningkat. Sebaliknya jika tingkat upah lebih rendah dari tingkat upah subsisten, maka jumlah penduduk akan menurun.
   Menurut Adam Smith, tingkat upah tinggi dan meningkat jika permintaan akan tenaga kerja tumbuh lebih cepat daripada penawaran tenaga kerja. Sedangkan permintaan tenaga kerja tumbuh lebih cepat daripada penawaran tenaga kerja. Sedangkan permintaan akan tenaga kerja ditentukan oleh persediaan barang modal dan tingkat output masyarakat. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa laju pertumbuhn permintaan akan tenaga kerja ditentukan oleh laju pertumbuhan persediaan barang modal dan laju pertumbuhan output.
2) David Ricardo (1772-1823)
   Proses pertumbuhan menurut David Ricardo diungkapkan dalam bukunya yang berjudul The principles of Political Economy and Taxation (1917). Ciri-ciri perekonomian menurut David Ricardo adalah jumlah tanah terbatas, tenaga kerja meningkat atau menurun tergantung pada tingkat upah, apakah di atas atau di bawah tingkat upah minimal, akumulasi modal tingkat keuntungan minimal, sepanjang waktu terjadi kemajuan teknologi dan dominannya sektor pertanian.
   Menurut David Ricardo proses pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut.
a) Perkembangan perekonomian ditentukan oleh empat faktor; yaitu luas tanah, jumlah penduduk, persediaan barang modal, dan teknologi.
b) Besarnya pendapatan  nasional ditentukan oleh; upah, sewa, dan keuntungan pengusaha.
c) Seluruh kegiatan ekonomi berlaku Law of Diminishing Return.
d) Tanah pertanian dalam kondisi tetap.
e) Keuntungan pengusaha merupakan aktor pembentukan modal.

c. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik
1) Sollow Swan
   Ekonom yang menjadi perintis dalam mengembangkan teori Neo-Klasik adalah Robert Sollow dan Trevor Swan yang berkembang sejak tahun 1950-an. Menurut teori ini, pertumbuhan ekonomi bergantung pada pertambahan penyediaan faktor-faktor produksi (penduduk, tenaga kerja, akumulasi modal) dan tingkat kemajuan teknologi. Menurut teori ini sampai di mana perekonomian akan berkembang bergantung pada pertambahan penduduk, akumulasi kapital, dan kemajuan teknologi.

2) Keynesian (Harrod-Domar)
   Teori Harrod-Domar itu merupakan perluasan dari analisi Keynes mengenai kegiatan ekonomi secara nasional dan masalah tenaga kerja. Teori ini berusaha menunjukkan syarat yang dibutuhkan agar perekonomian dapat tumbuh dan berkembang secara mantap (steady growth).
  Teori Harrod-Domar ini mempunyai beberapa asumsi yaitu sebagai berikut.
a) Perekonomian dalam pengerjaan penuh (full employment) dan barang-barang modal yang ada dalam masyarakat digunakan secara penuh.
b) Perekonomian terdiri atas dua sektor, yaitu rumah tangga dan sektor perusahaan.
c) Besarnya tabungan masyarakat adalah proporsional dengan besarnya pendapatan nasional, berarti fungsi tabungan dimulai dari titik nol.
d) Kecenderungan untuk menabung (marginal propensity to save = MPS) besarnya tetap, demikian juga rasio antara modal-output (capital output ratio = COR) dan rasio antara pertambahan modal-output (incremental capital-output ratio = ICOR).
   Menurut Harrod-Domar, setiap perekonomian dapat menyisihkan suatu proporsi tertentu dari pendapatan nasionalnya jika hanya untuk mengganti barang-barang modal (gedung-gedung, peralatan, material) yang rusak. Namun demikian, untuk menumbuhkan perekonomian tersebut, diperlukan investasi-investasi baru sebagai tambahan stok modal. Jika kita menganggap bahwa ada hubungan ekonomis secara langsung antara besarnya stok modal (K) dan output total (Y), misalnya jika Rp3,00 modal diperlukan untuk menghasilkan (kenaikan) output total sebesar Rp1,00, maka setiap tambahan bersih terhadap stok modal (investasi baru) akan mengakibatkan kenaikan output total sesuai dengan rasio modal-output tersebut. Hubungan tersebut yang telah kita kenal dengan istilah rasio modal-output (COR) , yaitu 3 berbanding 1.

3) Schumpeter
   Teori Schumpeter dikemukakan pada tahun 1934 dan diterbitkan dalam bahasa inggris dengan judul The Theory of Economic Development. Selanjutnya Schumpeter menggambarkan teorinya tentang proses pembangunan dan faktor utama yang menentukan pembangunan dalam bukunya Business Cycle  yang diterbitkan pada tahun 1939.
  Menurut Schumpeter, faktor utama yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi suatu negara adalah proses inovasi yang dilakukan oleh para inovator atau wiraswasta (entrepreneur). Dia juga mengemukakan bahwa ada lima macam kegiatan yang dimasukkan sebagai inovasi yaitu sebagai berikut.
a) Memperkenalkan produk baru.
b) Memperkenalkan cara berproduksi baru.
c) Adanya perubahan organisasi industri menuju efisiensi.
d) Penemuan sumber-sumber bahan mentah baru.
e) Pembukaan pasar-pasar baru.
 
Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi
Demikian pembahasan mengenai Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca sekalian.. 
 
Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi Rating: 4.5 Diposkan Oleh: ekonomisajalah

2 komentar: