Kimia (dari bahasa Arab: كيمياء, transliterasi: kimiya = perubahan benda/zat atau bahasa Yunani: χημεία, transliterasi: khemeia) adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. Menurut kimia modern, sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan oleh gaya antaratom dan ikatan kimia.
Kimia sering disebut sebagai "ilmu sesat" karena menghubungkan berbagai ilmu lain, seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran, bioinformatika, dan geologi. Koneksi ini timbul melalui berbagai subdisiplin yang memanfaatkan konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik melibatkan penerapan prinsip-prinsip fisika terhadap materi pada tingkat atom dan molekul.
Kimia berhubungan dengan interaksi materi yang dapat melibatkan dua zat atau antara materi dan energi, terutama dalam hubungannya dengan hukum pertama termodinamika. Kimia tradisional melibatkan interaksi antara zat kimia dalam reaksi kimia, yang mengubah satu atau lebih zat menjadi satu atau lebih zat lain. Kadang reaksi ini digerakkan oleh pertimbangan entalpi, seperti ketika dua zat berentalpi tinggi seperti hidrogen dan oksigen elemental bereaksi membentuk air, zat dengan entalpi lebih rendah. Reaksi kimia dapat difasilitasi dengan suatu katalis, yang umumnya merupakan zat kimia lain yang terlibat dalam media reaksi tapi tidak dikonsumsi (contohnya adalah asam sulfat yang mengkatalisasi elektrolisis air) atau fenomena immaterial (seperti radiasi elektromagnet dalam reaksi fotokimia). Kimia tradisional juga menangani analisis zat kimia, baik di dalam maupun di luar suatu reaksi, seperti dalam spektroskopi.
Semua materi normal terdiri dari atom atau komponen-komponen subatom yang membentuk atom; proton, elektron, dan neutron. Atom dapat dikombinasikan untuk menghasilkan bentuk materi yang lebih kompleks seperti ion, molekul, atau kristal. Struktur dunia yang kita jalani sehari-hari dan sifat materi yang berinteraksi dengan kita ditentukan oleh sifat zat-zat kimia dan interaksi antar mereka. Baja lebih keras dari besi karena atom-atomnya terikat dalam struktur kristal yang lebih kaku. Kayu terbakar atau mengalami oksidasi cepat karena ia dapat bereaksi secara spontan dengan oksigen pada suatu reaksi kimia jika berada di atas suatu suhu tertentu.
Zat cenderung diklasifikasikan berdasarkan energi, fase, atau komposisi kimianya. Materi dapat digolongkan dalam 4 fase, urutan dari yang memiliki energi paling rendah adalah padat, cair, gas, dan plasma. Dari keempat jenis fase ini, fase plasma hanya dapat ditemui di luar angkasa yang berupa bintang, karena kebutuhan energinya yang teramat besar. Zat padat memiliki struktur tetap pada suhu kamar yang dapat melawan gravitasi atau gaya lemah lain yang mencoba mengubahnya. Zat cair memiliki ikatan yang terbatas, tanpa struktur, dan akan mengalir bersama gravitasi. Gas tidak memiliki ikatan dan bertindak sebagai partikel bebas. Sementara itu, plasma hanya terdiri dari ion-ion yang bergerak bebas; pasokan energi yang berlebih mencegah ion-ion ini bersatu menjadi partikel unsur. Satu cara untuk membedakan ketiga fase pertama adalah dengan volume dan bentuknya: kasarnya, zat padat memeliki volume dan bentuk yang tetap, zat cair memiliki volume tetap tapi tanpa bentuk yang tetap, sedangkan gas tidak memiliki baik volume ataupun bentuk yang tetap.
Air yang dipanaskan akan berubah fase menjadi uap air.
Air (H2O) berbentuk cairan dalam suhu kamar karena molekul-molekulnya terikat oleh gaya antarmolekul yang disebut ikatan Hidrogen. Di sisi lain, hidrogen sulfida (H2S) berbentuk gas pada suhu kamar dan tekanan standar, karena molekul-molekulnya terikat dengan interaksi dwikutub (dipole) yang lebih lemah. Ikatan hidrogen pada air memiliki cukup energi untuk mempertahankan molekul air untuk tidak terpisah satu sama lain, tapi tidak untuk mengalir, yang menjadikannya berwujud cairan dalam suhu antara 0 °C sampai 100 °C pada permukaan laut. Menurunkan suhu atau energi lebih lanjut mengizinkan organisasi bentuk yang lebih erat, menghasilkan suatu zat padat, dan melepaskan energi. Peningkatan energi akan mencairkan es walaupun suhu tidak akan berubah sampai semua es cair. Peningkatan suhu air pada gilirannya akan menyebabkannya mendidih (lihat panas penguapan) sewaktu terdapat cukup energi untuk mengatasi gaya tarik antarmolekul dan selanjutnya memungkinkan molekul untuk bergerak menjauhi satu sama lain.
Ilmuwan yang mempelajari kimia sering disebut kimiawan. Sebagian besar kimiawan melakukan spesialisasi dalam satu atau lebih subdisiplin. Kimia yang diajarkan pada sekolah menengah sering disebut "kimia umum" dan ditujukan sebagai pengantar terhadap banyak konsep-konsep dasar dan untuk memberikan pelajar alat untuk melanjutkan ke subjek lanjutannya. Banyak konsep yang dipresentasikan pada tingkat ini sering dianggap tak lengkap dan tidak akurat secara teknis. Walaupun demikian, hal tersebut merupakan alat yang luar biasa. Kimiawan secara reguler menggunakan alat dan penjelasan yang sederhana dan elegan ini dalam karya mereka, karena terbukti mampu secara akurat membuat model reaktivitas kimia yang sangat bervariasi.
Ilmu kimia secara sejarah merupakan pengembangan baru, tapi ilmu ini berakar pada alkimia yang telah dipraktikkan selama berabad-abad di seluruh dunia.
Robert Boyle, perintis kimia modern dengan menggunakan eksperimen terkontrol, sebagai kontras dari metode alkimia terdahulu.
Akar ilmu kimia dapat dilacak hingga fenomena pembakaran. Api merupakan kekuatan mistik yang mengubah suatu zat menjadi zat lain dan karenanya merupakan perhatian utama umat manusia. Adalah api yang menuntun manusia pada penemuan besi dan gelas. Setelah emas ditemukan dan menjadi logam berharga, banyak orang yang tertarik menemukan metode yang dapat mengubah zat lain menjadi emas. Hal ini menciptakan suatu protosains yang disebut Alkimia. Alkimia dipraktikkan oleh banyak kebudayaan sepanjang sejarah dan sering mengandung campuran filsafat, mistisisme, dan protosains.
Alkimiawan menemukan banyak proses kimia yang menuntun pada pengembangan kimia modern. Seiring berjalannya sejarah, alkimiawan-alkimiawan terkemuka (terutama Abu Musa Jabir bin Hayyan dan Paracelsus) mengembangkan alkimia menjauh dari filsafat dan mistisisme dan mengembangkan pendekatan yang lebih sistematik dan ilmiah. Alkimiawan pertama yang dianggap menerapkan metode ilmiah terhadap alkimia dan membedakan kimia dan alkimia adalah Robert Boyle (1627–1691). Walaupun demikian, kimia seperti yang kita ketahui sekarang diciptakan oleh Antoine Lavoisier dengan hukum kekekalan massanya pada tahun 1783. Penemuan unsur kimia memiliki sejarah yang panjang yang mencapai puncaknya dengan diciptakannya tabel periodik unsur kimia oleh Dmitri Mendeleyev pada tahun 1869.
Penghargaan Nobel dalam Kimia yang diciptakan pada tahun 1901 memberikan gambaran bagus mengenai penemuan kimia selama 100 tahun terakhir. Pada bagian awal abad ke-20, sifat subatomik atom diungkapkan dan ilmu mekanika kuantum mulai menjelaskan sifat fisik ikatan kimia. Pada pertengahan abad ke-20, kimia telah berkembang sampai dapat memahami dan memprediksi aspek-aspek biologi yang melebar ke bidang biokimia.
Industri kimia mewakili suatu aktivitas ekonomi yang penting. Pada tahun 2004, produsen bahan kimia 50 teratas global memiliki penjualan mencapai 587 bilyun dolar AS dengan margin keuntungan 8,1% dan pengeluaran riset dan pengembangan 2,1% dari total penjualan [2].
Sumber: (http://id.wikipedia.org/wiki/Kimia)
Satu Polesan Begitu Berarti
Bedak wajah (face powder) merupakan salah satu kosmetik yang banyak digunakan oleh kaum wanita. Bedak wajah dapat membuat penampilan wanita menjadi lebih menarik dan cantik. Tidak hanya kaum wanita saja yang akrab dengan bedak wajah, para pria pun turut menggunakannya. Selain untuk penampilan semata, tujuan pemakaian bedak wajah ialah agar kulit muka dapat terlindungi dari sinar ultraviolet.
Bedak wajah memiliki 2 jenis tipe bentuk yang dapat digunakan, yaitu bedak padat (compact powder) dan bedak tabur (loose powder). Kedua jenis bedak tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan bedak padat jika dibandingkan dengan bedak tabur ialah sangat praktis untuk dibawa dan lebih tahan lama di wajah. Bedak tabur, walaupun kurang lama bertahan di wajah, sangat bagus untuk kulit berminyak jika dibandingkan dengan bedak padat.
Pada saat ini, telah dibuat 5 tipe bedak wajah untuk masing-masing jenis kulit yang berbeda. Lima jenis bedak wajah tersebut adalah untuk wajah yang berkulit normal, kering, berminyak, kombinasi, dan sensitif.
Berikut ini ciri-ciri dari 5 jenis kulit muka :
1. Kulit normal, bertekstur halus dan berpori-pori kecil.
2. Kulit berminyak, mengkilap karena kelebihan minyak yang dapat menyebabkan jerawat, komedo, dan berpori-pori besar.
3. Kulit kering, bertekstur kasar, terasa kencang, biasanya tidak terlihat pori-pori pada kulit wajah.
4. Kulit kombinasi, bertekstur kering pada bagian pipi dan berminyak pada bagian kening, hidung, dan dahi (daerah T).
5. Kulit sensitif, sensitif dengan produk kosmetik dan pada kondisi tertentu, misalnya jika terkena sinar matahari akan memerah, pada suhu dingin akan timbul bercak-bercak merah, dan lain-lain.
Bedak memiliki beberapa kandungan bahan kimia sintetik dan bahan alami. Pada dasarnya, bahan kimia yang digunakan tidak berbahaya untuk wajah, namun jika digunakan melebihi batas yang diperbolehkan, bahan kimia tersebut dapat merusak kulit wajah.
Kandungan utama bedak wajah ialah bahan mineral yang disebut talc yang memiliki rumus kimia H2Mg3(SiO3)4 atau Mg3Si4O10(OH)2. Talc yang dapat juga ditulis rumus kimianya sebagai H2Mg3(SiO3)4 terdiri dari 4,8% H2O, 31,7% MgO, and 63,5% SiO2. Kandungan lain dari bedak wajah ialah beberapa bahan seperti talkum, kanji, karbonat anorganik, zink stearat, kaolin, pewangi, dan pada beberapa merek ditambahkan pula bahan pengawet.
Saat ini, sejumlah bedak wajah di pasaran mengandung bahan kimia yang seharusnya tidak diperbolehkan untuk pembuatan bedak. Bahan paling berbahaya yang sering ditemukan dalam kandungan bedak wajah ialah methanil yellow (pewarna kuning). Ciri bedak padat yang mengandung methanil yellow adalah jika dipakai akan meninggalkan bekas kuning pada pakaian dan sulit untuk dihilangkan. Jika bedak yang memiliki kandungan methanil yellow digunakan secara terus-menerus pada wajah, kulit akan mengalami iritasi bahkan bisa mengakibatkan perubahan pigmen kulit secara signifikan.
Sebagian besar kaum wanita ingin memiliki wajah yang mulus, tidak berjerawat, dan putih. Hal tersebut dijadikan peluang bisnis bagi para produsen kosmetik untuk menjual bedak yang dapat membuat wajah menjadi mulus dalam jangka waktu yang singkat. Tak jarang, pihak-pihak yang tak bertanggung jawab menggunakan bahan kimia berbahaya untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Salah satu bahan berbahaya yang digunakan selain methanil yellow ialah merkuri. Merkuri merupakan logam berat yang berbahaya dan dapat bersifat beracun dalam pemakaian jumlah kecil. Akibat yang dapat terlihat dari penggunaan bedak yang mengandung merkuri ialah perubahan warna kulit, alergi, dan iritasi. Selain akibat yang tampak, terdapat pula bahaya terselubung yang terkandung dalam merkuri seperti yang telah dijelaskan sebelumnya dalam pembahasan mengenai whitening cream.
Hal terpenting yang harus diperhatikan ketika membeli produk kecantikan ialah komposisi dan tanggal kadaluarsanya. Tujuan dari memperhatikan komposisi dan tanggal kadaluarsa dari bedak wajah ialah agar kulit wajah kita tetap sehat dan tidak mengalami kerusakan akibat pemakaian bedak tersebut.
Pada umumnya, usia bedak wajah ialah sekitar 1-2 tahun. Bedak wajah bersifat konsisten karena sering digunakan setiap hari. Oleh karena itu, bedak akan cepat habis sebelum satu tahun dan banyak produk bedak wajah yang tidak dicantumkan tanggal kadaluarsanya. Apabila bedak wajah belum habis lebih dari 1-2 tahun, masih boleh digunakan asal bedak tidak mengalami perubahan fisik secara drastis. Bedak sudah tidak boleh digunakan lagi jika terjadi perubahan warna secara ekstrem dari warna muda menjadi hitam pekat. Jika perubahan warnanya tidak ekstrem, misalnya dari warna krem menjadi agak cokelat muda atau dari putih menjadi sedikit menguning, biasanya masih tidak bermasalah untuk dipakai. Perubahan ini diakibatkan kosmetik teroksidasi udara karena kurang rapat menutup kemasan atau cara menyimpannya kurang baik.
Jika Anda menggunakan bedak yang sudah kadaluarsa, kulit Anda akan mengalami iritasi terutama bagi pemilik kulit sensitif. Selain itu, akan muncul warna kemerahan, timbul bintik-bintik hitam dan merah, atau gatal-gatal.
Sebelum membeli produk bedak wajah, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Pertama, Anda harus mengetahui terlebih dahulu jenis kulit wajah Anda. Setelah itu, pilih bedak wajah yang sesuai dengan jenis kulit wajah Anda. Kedua, perhatikan komposisi yang terkandung dalam bedak wajah tersebut. Jangan membeli bedak yang mengandung merkuri! Untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan merkuri pada bedak ialah dengan mengoleskan bedak ke telapak tangan, lalu gosokkan cincin emas ke tangan tersebut, jika bedak berubah warna menjadi hitam maka bedak tersebut mengandung bahan merkuri. Ketiga, perhatikan tanggal kadaluarsa yang tertera pada kemasan. Apabila tidak tercantum, batas kadaluarsa bedak wajah pada umumnya ialah 1-2 tahun
Bahan Kimia Sekitar Kita
• Home
• Posts RSS
• Comments RSS
• Edit
0 Bahan-bahan Kimia
Bahan Kimia dalam Makanan
Bahan tambahan makanan ( Aditif )
Pengertian :
• FAO : Senyawa yang sengaja ditambahkan ke dalam makanan, tapi bukan merupakan bahan utama.
• UU No 7 tahun 1996 RI : Bahan yang di tambahkan ke dalam makanan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk makanan.
Tujuan :
• Meningkatkan nilai gizi makanan
• Memperbaiki nilai sensori makanan
• Memperpanjang masa simpan makanan
Jenis bahan tambahan makanan :
1. Bahan tambahan makanan alami, yaitu bahan tambahan makanan yang diperoleh langsung dari alam. ( Contoh : berbagai jenis tumbuhan dan hewan.)
2. Bahan tambahan makanan buatan (sintesis), yaitu tambahan makanan yang berasal dari berbagai bahan kimia dan biasanya di buat di pabrik. (Contoh : formalin, boraks, dll.)
Pewarna Makanan
Pewarna makanan adalah bahan / zat yang membuat makanan lebih berwarna.
Jenis pewarna makanan :
• Pewarna makanan alami, yaitu pewarna yang berasal dari tumbuh- tumbuhan / hewan yang lebih aman untuk di konsumsi.
Contoh:
Karotenoid :
- tomat (merah)
- wortel dan jeruk (oranye)
- lobster
- kulit udang
Antosianin
- anggur (biru)
- strawberi (merah)
- bunga telang
Kurkumin
- kunyit
• Pewarna makanan buatan, yaitu pewarna yang biasanya di buat di pabrik- pabrik berasal dari suatu zat kimia.
Contoh :
- Indigoten
- Allura red
- Fast green
- Tartrazine
- Sunset yellow
Secara umum Zat Aditif dibedakan menjadi 2, yakni :
1. Zat aditif sengaja, yaitu pemberian aditif ke makanan secara banyak dan dalam jumlah banyak. ( Contoh : boraks )
2. Zat aditif tidak sengaja, yaitu pemberian aditif ke makanan dalam jumlah sedikit dan merupakan hasil dari proses pengolahan.
Pemanis Makanan
Pemanis makanan adalah senyawa yang dapat memberikan rasa manis pada makanan
Jenis :
• Pemanis alami
Contoh :
- madu, pemanis tertua
- tebu
- sirup jagung
• Pemanis buatan
Contoh :
- sakarin ( 300 kali lebih manis dari sukrosa )
- siklamat ( 30 kali lebih manis dari sukrosa )
- aspartam ( 200 kali lebih manis dari sukrosa )
- asesulfam K ( 200 kali lebih manis dari sukrosa )
Pengawet Makanan
Pengawet makanan adalah bahan tambahan makanan yang dapat mencegah / menghambat terjadinya fermentasi, pembusukan, pengasaman, atau penguraian terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme.
Jenis :
• Pengawet alami
Contoh :
- menggunakan garam
- menyimpan di suhu rendah
- pengeringan
• Pengawet buatan
Contoh :
- Sulfur Dioksida
- Kalium Nitrit
- Kalsium Propionat
- Natrium Propionat
- Kalium Asetat
- Formalin
- Boraks
Penyedap Rasa dan Aroma serta Penguat Rasa
• Penyedap rasa dan aroma serta penguat rasa merupakan bahan tambahan makanan yang dapat memberikan / menmbah rasa lezat dan aroma yang sedap pada makanan.
• Penyedap rasa dan aroma ada 2 jenis :
1. Penyedap rasa dan aroma alami, yaitu yang berasal dari rempah-rempah.
Contoh :
- bawang merah
- bawang putih
- lada
- kunyit
- jahe
- lengkuas
- daun salam
- daun sereh
- daun jeruk purut
- daun kemangi
- ketumbar
- kayu manis
- cengkeh
2. Penyedap rasa dan aroma buatan
Contoh penyedap rasa pada minuman :
- benzaldehida (perasa rasa lobi-lobi/leci)
- amil asetat (perasa rasa pisang)
- etil butirat (nanas)
- metil antranilat (anggur)
Contoh penyedap rasa dalam makanan :
- kaldu instan
- vetsin
- saus tomat
- saus cabai
*Vetsin mengandung Mono Sodium Glutamat (MSG) berfungsi untuk memperkuat rasa dan aroma makanan.
Orang yang tidak cocok mengkonsumsi MSG dapat mengakibatkan alergi.
Gejala- gejala yang ditimbulkan MSG :
1. Pusing
2. Muntah-muntah
3. Mual
4. Sesak napas
Bahan Kmia Sekitar Kita
A. Sifat-sifat kimia di sekitar kita
1. Bahan kimia bersifat Korosif, yaitu bahan kimia yang dapat merusak kulit jika zat lain bersentuhan dengannya. Korosif dapat merusak logam dan marmer sehingga bahan kimia korosif harus di kemas dalam kemasan yang benar-benar aman seperti botol plastik dan botol kaca. Contoh bahan-bahan kimia yang bersifat korosif seperti senyawa-senyawa asam :
• Asam Sulfat
• Asam Klorida
• Asam Cuka
2. Bahan kimia bersifat Kaustik
• Bahan kimia bersifat kaustik yang dapat merusak kulit dan menimbulkan iritasi
• Sifat-sifat ini terdapat pada senyawa- senyawa basa:
- Natrium Hidroksida
- Kalsium Hidroksida
- Amonium Hidroksida
3. Bahan kimia yang mudah terbakar
• Bahan kimia yang mudah terbakar sangat peka terhadap suhu tinggi/panas sehingga harus ditempatkan ditempat sejuk dan tertutup rapat
Kimia sering disebut sebagai "ilmu sesat" karena menghubungkan berbagai ilmu lain, seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran, bioinformatika, dan geologi. Koneksi ini timbul melalui berbagai subdisiplin yang memanfaatkan konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik melibatkan penerapan prinsip-prinsip fisika terhadap materi pada tingkat atom dan molekul.
Kimia berhubungan dengan interaksi materi yang dapat melibatkan dua zat atau antara materi dan energi, terutama dalam hubungannya dengan hukum pertama termodinamika. Kimia tradisional melibatkan interaksi antara zat kimia dalam reaksi kimia, yang mengubah satu atau lebih zat menjadi satu atau lebih zat lain. Kadang reaksi ini digerakkan oleh pertimbangan entalpi, seperti ketika dua zat berentalpi tinggi seperti hidrogen dan oksigen elemental bereaksi membentuk air, zat dengan entalpi lebih rendah. Reaksi kimia dapat difasilitasi dengan suatu katalis, yang umumnya merupakan zat kimia lain yang terlibat dalam media reaksi tapi tidak dikonsumsi (contohnya adalah asam sulfat yang mengkatalisasi elektrolisis air) atau fenomena immaterial (seperti radiasi elektromagnet dalam reaksi fotokimia). Kimia tradisional juga menangani analisis zat kimia, baik di dalam maupun di luar suatu reaksi, seperti dalam spektroskopi.
Semua materi normal terdiri dari atom atau komponen-komponen subatom yang membentuk atom; proton, elektron, dan neutron. Atom dapat dikombinasikan untuk menghasilkan bentuk materi yang lebih kompleks seperti ion, molekul, atau kristal. Struktur dunia yang kita jalani sehari-hari dan sifat materi yang berinteraksi dengan kita ditentukan oleh sifat zat-zat kimia dan interaksi antar mereka. Baja lebih keras dari besi karena atom-atomnya terikat dalam struktur kristal yang lebih kaku. Kayu terbakar atau mengalami oksidasi cepat karena ia dapat bereaksi secara spontan dengan oksigen pada suatu reaksi kimia jika berada di atas suatu suhu tertentu.
Zat cenderung diklasifikasikan berdasarkan energi, fase, atau komposisi kimianya. Materi dapat digolongkan dalam 4 fase, urutan dari yang memiliki energi paling rendah adalah padat, cair, gas, dan plasma. Dari keempat jenis fase ini, fase plasma hanya dapat ditemui di luar angkasa yang berupa bintang, karena kebutuhan energinya yang teramat besar. Zat padat memiliki struktur tetap pada suhu kamar yang dapat melawan gravitasi atau gaya lemah lain yang mencoba mengubahnya. Zat cair memiliki ikatan yang terbatas, tanpa struktur, dan akan mengalir bersama gravitasi. Gas tidak memiliki ikatan dan bertindak sebagai partikel bebas. Sementara itu, plasma hanya terdiri dari ion-ion yang bergerak bebas; pasokan energi yang berlebih mencegah ion-ion ini bersatu menjadi partikel unsur. Satu cara untuk membedakan ketiga fase pertama adalah dengan volume dan bentuknya: kasarnya, zat padat memeliki volume dan bentuk yang tetap, zat cair memiliki volume tetap tapi tanpa bentuk yang tetap, sedangkan gas tidak memiliki baik volume ataupun bentuk yang tetap.
Air yang dipanaskan akan berubah fase menjadi uap air.
Air (H2O) berbentuk cairan dalam suhu kamar karena molekul-molekulnya terikat oleh gaya antarmolekul yang disebut ikatan Hidrogen. Di sisi lain, hidrogen sulfida (H2S) berbentuk gas pada suhu kamar dan tekanan standar, karena molekul-molekulnya terikat dengan interaksi dwikutub (dipole) yang lebih lemah. Ikatan hidrogen pada air memiliki cukup energi untuk mempertahankan molekul air untuk tidak terpisah satu sama lain, tapi tidak untuk mengalir, yang menjadikannya berwujud cairan dalam suhu antara 0 °C sampai 100 °C pada permukaan laut. Menurunkan suhu atau energi lebih lanjut mengizinkan organisasi bentuk yang lebih erat, menghasilkan suatu zat padat, dan melepaskan energi. Peningkatan energi akan mencairkan es walaupun suhu tidak akan berubah sampai semua es cair. Peningkatan suhu air pada gilirannya akan menyebabkannya mendidih (lihat panas penguapan) sewaktu terdapat cukup energi untuk mengatasi gaya tarik antarmolekul dan selanjutnya memungkinkan molekul untuk bergerak menjauhi satu sama lain.
Ilmuwan yang mempelajari kimia sering disebut kimiawan. Sebagian besar kimiawan melakukan spesialisasi dalam satu atau lebih subdisiplin. Kimia yang diajarkan pada sekolah menengah sering disebut "kimia umum" dan ditujukan sebagai pengantar terhadap banyak konsep-konsep dasar dan untuk memberikan pelajar alat untuk melanjutkan ke subjek lanjutannya. Banyak konsep yang dipresentasikan pada tingkat ini sering dianggap tak lengkap dan tidak akurat secara teknis. Walaupun demikian, hal tersebut merupakan alat yang luar biasa. Kimiawan secara reguler menggunakan alat dan penjelasan yang sederhana dan elegan ini dalam karya mereka, karena terbukti mampu secara akurat membuat model reaktivitas kimia yang sangat bervariasi.
Ilmu kimia secara sejarah merupakan pengembangan baru, tapi ilmu ini berakar pada alkimia yang telah dipraktikkan selama berabad-abad di seluruh dunia.
Robert Boyle, perintis kimia modern dengan menggunakan eksperimen terkontrol, sebagai kontras dari metode alkimia terdahulu.
Akar ilmu kimia dapat dilacak hingga fenomena pembakaran. Api merupakan kekuatan mistik yang mengubah suatu zat menjadi zat lain dan karenanya merupakan perhatian utama umat manusia. Adalah api yang menuntun manusia pada penemuan besi dan gelas. Setelah emas ditemukan dan menjadi logam berharga, banyak orang yang tertarik menemukan metode yang dapat mengubah zat lain menjadi emas. Hal ini menciptakan suatu protosains yang disebut Alkimia. Alkimia dipraktikkan oleh banyak kebudayaan sepanjang sejarah dan sering mengandung campuran filsafat, mistisisme, dan protosains.
Alkimiawan menemukan banyak proses kimia yang menuntun pada pengembangan kimia modern. Seiring berjalannya sejarah, alkimiawan-alkimiawan terkemuka (terutama Abu Musa Jabir bin Hayyan dan Paracelsus) mengembangkan alkimia menjauh dari filsafat dan mistisisme dan mengembangkan pendekatan yang lebih sistematik dan ilmiah. Alkimiawan pertama yang dianggap menerapkan metode ilmiah terhadap alkimia dan membedakan kimia dan alkimia adalah Robert Boyle (1627–1691). Walaupun demikian, kimia seperti yang kita ketahui sekarang diciptakan oleh Antoine Lavoisier dengan hukum kekekalan massanya pada tahun 1783. Penemuan unsur kimia memiliki sejarah yang panjang yang mencapai puncaknya dengan diciptakannya tabel periodik unsur kimia oleh Dmitri Mendeleyev pada tahun 1869.
Penghargaan Nobel dalam Kimia yang diciptakan pada tahun 1901 memberikan gambaran bagus mengenai penemuan kimia selama 100 tahun terakhir. Pada bagian awal abad ke-20, sifat subatomik atom diungkapkan dan ilmu mekanika kuantum mulai menjelaskan sifat fisik ikatan kimia. Pada pertengahan abad ke-20, kimia telah berkembang sampai dapat memahami dan memprediksi aspek-aspek biologi yang melebar ke bidang biokimia.
Industri kimia mewakili suatu aktivitas ekonomi yang penting. Pada tahun 2004, produsen bahan kimia 50 teratas global memiliki penjualan mencapai 587 bilyun dolar AS dengan margin keuntungan 8,1% dan pengeluaran riset dan pengembangan 2,1% dari total penjualan [2].
Sumber: (http://id.wikipedia.org/wiki/Kimia)
Satu Polesan Begitu Berarti
Bedak wajah (face powder) merupakan salah satu kosmetik yang banyak digunakan oleh kaum wanita. Bedak wajah dapat membuat penampilan wanita menjadi lebih menarik dan cantik. Tidak hanya kaum wanita saja yang akrab dengan bedak wajah, para pria pun turut menggunakannya. Selain untuk penampilan semata, tujuan pemakaian bedak wajah ialah agar kulit muka dapat terlindungi dari sinar ultraviolet.
Bedak wajah memiliki 2 jenis tipe bentuk yang dapat digunakan, yaitu bedak padat (compact powder) dan bedak tabur (loose powder). Kedua jenis bedak tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan bedak padat jika dibandingkan dengan bedak tabur ialah sangat praktis untuk dibawa dan lebih tahan lama di wajah. Bedak tabur, walaupun kurang lama bertahan di wajah, sangat bagus untuk kulit berminyak jika dibandingkan dengan bedak padat.
Pada saat ini, telah dibuat 5 tipe bedak wajah untuk masing-masing jenis kulit yang berbeda. Lima jenis bedak wajah tersebut adalah untuk wajah yang berkulit normal, kering, berminyak, kombinasi, dan sensitif.
Berikut ini ciri-ciri dari 5 jenis kulit muka :
1. Kulit normal, bertekstur halus dan berpori-pori kecil.
2. Kulit berminyak, mengkilap karena kelebihan minyak yang dapat menyebabkan jerawat, komedo, dan berpori-pori besar.
3. Kulit kering, bertekstur kasar, terasa kencang, biasanya tidak terlihat pori-pori pada kulit wajah.
4. Kulit kombinasi, bertekstur kering pada bagian pipi dan berminyak pada bagian kening, hidung, dan dahi (daerah T).
5. Kulit sensitif, sensitif dengan produk kosmetik dan pada kondisi tertentu, misalnya jika terkena sinar matahari akan memerah, pada suhu dingin akan timbul bercak-bercak merah, dan lain-lain.
Bedak memiliki beberapa kandungan bahan kimia sintetik dan bahan alami. Pada dasarnya, bahan kimia yang digunakan tidak berbahaya untuk wajah, namun jika digunakan melebihi batas yang diperbolehkan, bahan kimia tersebut dapat merusak kulit wajah.
Kandungan utama bedak wajah ialah bahan mineral yang disebut talc yang memiliki rumus kimia H2Mg3(SiO3)4 atau Mg3Si4O10(OH)2. Talc yang dapat juga ditulis rumus kimianya sebagai H2Mg3(SiO3)4 terdiri dari 4,8% H2O, 31,7% MgO, and 63,5% SiO2. Kandungan lain dari bedak wajah ialah beberapa bahan seperti talkum, kanji, karbonat anorganik, zink stearat, kaolin, pewangi, dan pada beberapa merek ditambahkan pula bahan pengawet.
Saat ini, sejumlah bedak wajah di pasaran mengandung bahan kimia yang seharusnya tidak diperbolehkan untuk pembuatan bedak. Bahan paling berbahaya yang sering ditemukan dalam kandungan bedak wajah ialah methanil yellow (pewarna kuning). Ciri bedak padat yang mengandung methanil yellow adalah jika dipakai akan meninggalkan bekas kuning pada pakaian dan sulit untuk dihilangkan. Jika bedak yang memiliki kandungan methanil yellow digunakan secara terus-menerus pada wajah, kulit akan mengalami iritasi bahkan bisa mengakibatkan perubahan pigmen kulit secara signifikan.
Sebagian besar kaum wanita ingin memiliki wajah yang mulus, tidak berjerawat, dan putih. Hal tersebut dijadikan peluang bisnis bagi para produsen kosmetik untuk menjual bedak yang dapat membuat wajah menjadi mulus dalam jangka waktu yang singkat. Tak jarang, pihak-pihak yang tak bertanggung jawab menggunakan bahan kimia berbahaya untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Salah satu bahan berbahaya yang digunakan selain methanil yellow ialah merkuri. Merkuri merupakan logam berat yang berbahaya dan dapat bersifat beracun dalam pemakaian jumlah kecil. Akibat yang dapat terlihat dari penggunaan bedak yang mengandung merkuri ialah perubahan warna kulit, alergi, dan iritasi. Selain akibat yang tampak, terdapat pula bahaya terselubung yang terkandung dalam merkuri seperti yang telah dijelaskan sebelumnya dalam pembahasan mengenai whitening cream.
Hal terpenting yang harus diperhatikan ketika membeli produk kecantikan ialah komposisi dan tanggal kadaluarsanya. Tujuan dari memperhatikan komposisi dan tanggal kadaluarsa dari bedak wajah ialah agar kulit wajah kita tetap sehat dan tidak mengalami kerusakan akibat pemakaian bedak tersebut.
Pada umumnya, usia bedak wajah ialah sekitar 1-2 tahun. Bedak wajah bersifat konsisten karena sering digunakan setiap hari. Oleh karena itu, bedak akan cepat habis sebelum satu tahun dan banyak produk bedak wajah yang tidak dicantumkan tanggal kadaluarsanya. Apabila bedak wajah belum habis lebih dari 1-2 tahun, masih boleh digunakan asal bedak tidak mengalami perubahan fisik secara drastis. Bedak sudah tidak boleh digunakan lagi jika terjadi perubahan warna secara ekstrem dari warna muda menjadi hitam pekat. Jika perubahan warnanya tidak ekstrem, misalnya dari warna krem menjadi agak cokelat muda atau dari putih menjadi sedikit menguning, biasanya masih tidak bermasalah untuk dipakai. Perubahan ini diakibatkan kosmetik teroksidasi udara karena kurang rapat menutup kemasan atau cara menyimpannya kurang baik.
Jika Anda menggunakan bedak yang sudah kadaluarsa, kulit Anda akan mengalami iritasi terutama bagi pemilik kulit sensitif. Selain itu, akan muncul warna kemerahan, timbul bintik-bintik hitam dan merah, atau gatal-gatal.
Sebelum membeli produk bedak wajah, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Pertama, Anda harus mengetahui terlebih dahulu jenis kulit wajah Anda. Setelah itu, pilih bedak wajah yang sesuai dengan jenis kulit wajah Anda. Kedua, perhatikan komposisi yang terkandung dalam bedak wajah tersebut. Jangan membeli bedak yang mengandung merkuri! Untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan merkuri pada bedak ialah dengan mengoleskan bedak ke telapak tangan, lalu gosokkan cincin emas ke tangan tersebut, jika bedak berubah warna menjadi hitam maka bedak tersebut mengandung bahan merkuri. Ketiga, perhatikan tanggal kadaluarsa yang tertera pada kemasan. Apabila tidak tercantum, batas kadaluarsa bedak wajah pada umumnya ialah 1-2 tahun
Bahan Kimia Sekitar Kita
• Home
• Posts RSS
• Comments RSS
• Edit
0 Bahan-bahan Kimia
Bahan Kimia dalam Makanan
Bahan tambahan makanan ( Aditif )
Pengertian :
• FAO : Senyawa yang sengaja ditambahkan ke dalam makanan, tapi bukan merupakan bahan utama.
• UU No 7 tahun 1996 RI : Bahan yang di tambahkan ke dalam makanan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk makanan.
Tujuan :
• Meningkatkan nilai gizi makanan
• Memperbaiki nilai sensori makanan
• Memperpanjang masa simpan makanan
Jenis bahan tambahan makanan :
1. Bahan tambahan makanan alami, yaitu bahan tambahan makanan yang diperoleh langsung dari alam. ( Contoh : berbagai jenis tumbuhan dan hewan.)
2. Bahan tambahan makanan buatan (sintesis), yaitu tambahan makanan yang berasal dari berbagai bahan kimia dan biasanya di buat di pabrik. (Contoh : formalin, boraks, dll.)
Pewarna Makanan
Pewarna makanan adalah bahan / zat yang membuat makanan lebih berwarna.
Jenis pewarna makanan :
• Pewarna makanan alami, yaitu pewarna yang berasal dari tumbuh- tumbuhan / hewan yang lebih aman untuk di konsumsi.
Contoh:
Karotenoid :
- tomat (merah)
- wortel dan jeruk (oranye)
- lobster
- kulit udang
Antosianin
- anggur (biru)
- strawberi (merah)
- bunga telang
Kurkumin
- kunyit
• Pewarna makanan buatan, yaitu pewarna yang biasanya di buat di pabrik- pabrik berasal dari suatu zat kimia.
Contoh :
- Indigoten
- Allura red
- Fast green
- Tartrazine
- Sunset yellow
Secara umum Zat Aditif dibedakan menjadi 2, yakni :
1. Zat aditif sengaja, yaitu pemberian aditif ke makanan secara banyak dan dalam jumlah banyak. ( Contoh : boraks )
2. Zat aditif tidak sengaja, yaitu pemberian aditif ke makanan dalam jumlah sedikit dan merupakan hasil dari proses pengolahan.
Pemanis Makanan
Pemanis makanan adalah senyawa yang dapat memberikan rasa manis pada makanan
Jenis :
• Pemanis alami
Contoh :
- madu, pemanis tertua
- tebu
- sirup jagung
• Pemanis buatan
Contoh :
- sakarin ( 300 kali lebih manis dari sukrosa )
- siklamat ( 30 kali lebih manis dari sukrosa )
- aspartam ( 200 kali lebih manis dari sukrosa )
- asesulfam K ( 200 kali lebih manis dari sukrosa )
Pengawet Makanan
Pengawet makanan adalah bahan tambahan makanan yang dapat mencegah / menghambat terjadinya fermentasi, pembusukan, pengasaman, atau penguraian terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme.
Jenis :
• Pengawet alami
Contoh :
- menggunakan garam
- menyimpan di suhu rendah
- pengeringan
• Pengawet buatan
Contoh :
- Sulfur Dioksida
- Kalium Nitrit
- Kalsium Propionat
- Natrium Propionat
- Kalium Asetat
- Formalin
- Boraks
Penyedap Rasa dan Aroma serta Penguat Rasa
• Penyedap rasa dan aroma serta penguat rasa merupakan bahan tambahan makanan yang dapat memberikan / menmbah rasa lezat dan aroma yang sedap pada makanan.
• Penyedap rasa dan aroma ada 2 jenis :
1. Penyedap rasa dan aroma alami, yaitu yang berasal dari rempah-rempah.
Contoh :
- bawang merah
- bawang putih
- lada
- kunyit
- jahe
- lengkuas
- daun salam
- daun sereh
- daun jeruk purut
- daun kemangi
- ketumbar
- kayu manis
- cengkeh
2. Penyedap rasa dan aroma buatan
Contoh penyedap rasa pada minuman :
- benzaldehida (perasa rasa lobi-lobi/leci)
- amil asetat (perasa rasa pisang)
- etil butirat (nanas)
- metil antranilat (anggur)
Contoh penyedap rasa dalam makanan :
- kaldu instan
- vetsin
- saus tomat
- saus cabai
*Vetsin mengandung Mono Sodium Glutamat (MSG) berfungsi untuk memperkuat rasa dan aroma makanan.
Orang yang tidak cocok mengkonsumsi MSG dapat mengakibatkan alergi.
Gejala- gejala yang ditimbulkan MSG :
1. Pusing
2. Muntah-muntah
3. Mual
4. Sesak napas
Bahan Kmia Sekitar Kita
A. Sifat-sifat kimia di sekitar kita
1. Bahan kimia bersifat Korosif, yaitu bahan kimia yang dapat merusak kulit jika zat lain bersentuhan dengannya. Korosif dapat merusak logam dan marmer sehingga bahan kimia korosif harus di kemas dalam kemasan yang benar-benar aman seperti botol plastik dan botol kaca. Contoh bahan-bahan kimia yang bersifat korosif seperti senyawa-senyawa asam :
• Asam Sulfat
• Asam Klorida
• Asam Cuka
2. Bahan kimia bersifat Kaustik
• Bahan kimia bersifat kaustik yang dapat merusak kulit dan menimbulkan iritasi
• Sifat-sifat ini terdapat pada senyawa- senyawa basa:
- Natrium Hidroksida
- Kalsium Hidroksida
- Amonium Hidroksida
3. Bahan kimia yang mudah terbakar
• Bahan kimia yang mudah terbakar sangat peka terhadap suhu tinggi/panas sehingga harus ditempatkan ditempat sejuk dan tertutup rapat
Contoh :
- bensin
- bensol
- spirtus
- alkohol
- minyak tanah
4. Bahan kimia yang mudah meledak
• Bahan kimia yang mudah meledak harus ditangani lebih khusus dan dikemas sedemikian rupa agar tidak membahayakan manusia
- bensin
- bensol
- spirtus
- alkohol
- minyak tanah
4. Bahan kimia yang mudah meledak
• Bahan kimia yang mudah meledak harus ditangani lebih khusus dan dikemas sedemikian rupa agar tidak membahayakan manusia
Contoh:
- Natrium
- Kalium
- Magnesium
- bahan bakar korek api
- Amonium Nitrat
- Karbit
- TNT
Dengan semakin beragamnya produk ‘kosmetik alami’ yang muncul di pasaran saat ini, semakin membuat kita frustrasi dalam menemukan produk yang benar-benar tepat dan terbaik. Kita harus benar-benar jeli membaca komposisi produk kosmetik yang tercantum dalam label, jika tidak ingin kulit wajah bermasalah. Karena tidak jarang produsen kosmetik menggunakan bahan-bahan berbahaya bagi tubuh.
Berikut ini, Christopher Drummond, seorang penata rias selebriti menyebutkan 10 daftar racun yang umumnya ditemukan di dalam produk kosmetik Anda :
1.MIDAZOLIDINYL UREA AND DIAZOLIDINYL UREAIni adalah kandungan yang paling umum digunakan untuk bahan pengawet setelah parabens. Bahan utamanya adalah formaldehida, yang dikenal untuk mengawetkan mayat, dan sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Dapat menyebabkan dermatitis (radang kulit), luka bakar, inflamasi, dan pengeluaran air mata.
2. METHYL AND PROPYL AND BUTYL AND ETHYL PARABEN
Digunakan sebagai penghambat pertumbuhan bakteri dan untuk memperpanjang batas waktu kadaluarsa produk. Meskipun diketahui beracun, namun kandungan ini masih banyak digunakan. Efek yang mungkin terjadi adalah timbul banyak reaksi alergi dan ruam kulit.
3. PETROLATUM
Hindari petrolatum atau parfum berbahan petrolatum, karena ini merupakan sebuah byproduct dari produksi minyak bumi atau bensin.
4. PROPYLENE GLYCOL
Idealnya, ini adalah gliserin sayuran yang dicampur dengan alkohol yang terbuat dari gandum. Propylene Glycol ditemukan pada beberapa produk kosmetik dan pembersih wajah. Zat ini dapat menyebabkan kemerahan pada kulit dan dermatitis kontak. Bahkan penelitian terakhir menunjukan bahwa zat ini juga dapat merusak ginjal dan hati.
5. PVP/VA COPOLYMER
Zat kimia yang hasil keluaran minyak bumi ini digunakan pada produk hairspray dan kosmetik lainnya. Dianggap dapat beracun, karena partikel-partikelnya dapat menyebabkan masuknya benda asing pada paru-paru orang sensitif.
6. STEARALKONIUM CHLORIDE
Stearalkonium klorida dikembangkan oleh industri kain sebagai pelembut kain. Namun, zat kimia ini juga terkandung dalam kondisioner dan krim rambut. Bahan ini dapat menyebabkan reaksi alergi.
7. SODIUM LAURYL SULFATE (SLS)
Zat sintetis ini biasanya digunakan pada produk sampo untuk membersihkan dan menciptakan banyak busa. Efek yang ditimbulkan zat ini adalah iritasi pada mata, ruam kulit, rambut rontok, ketombe pada kulit kepala dan reaksi alergi. Sering kali kandungan zat ini disamarkan dalam pseudo-kosmetik alami dengan penjelasan dalam tanda kurung “berasal dari kelapa.”
8. SYNTHETIC COLORS
Bahan sintetis warna diyakini sebagai penyebab kanker. Jika dalam produk kosmetik tertera kandungan ini, jangan sekali-kali menggunakannya.
9. SYNTHETIC FRAGRANCES
Wewangian sintetis yang digunakan dalam produk kosmetik mengandung sebanyak 200 zat kimia berbahaya. Bila Anda menggunakan produk wangi maka semua bahan kimia berbahaya bisa diserap dalam aliran darah melalui kulit. Bahan kimia ini dapat mengakibatkan efek samping seperti sakit kepala, pusing, ruam, hiper-pigmentasi, kekerasan batuk, muntah dan iritasi kulit.
10. TRIETHANOLAMINE
Sering digunakan dalam kosmetik untuk mengatur PH dan sebagai dasar bagi banyak produk pembersih. TRIETHANOLAMINE dapat menyebabkan reaksi alergi, termasuk masalah mata dan kekeringan pada rambut dan kulit. Bisa beracun jika diserap ke dalam tubuh dalam jangka waktu yang panjang.
Penyakit kanker kulit – Kanker kulit adalah kanker yang terletak di permukaan kulit kanker jenis ini mudah dilihat dan dikenali. Namun karena gejala awal yang timbul tidak begitu mengganggu kebanyakan penderita terlambat untuk berobat. Secara garis besar kenker kulit dibedakan menjadi dua bagian yaitu Melanoma maligira yang merupakan jenis kanker yang paling ganas dan Nonmelanoma maligira yang sering timbul karena permukaan kulit sering terpapar sinar matahari. Adanya kanker kulit ditandai oleh pertumbuhan sel-sel yang tidak terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke bagian lainnya.
Penyebab
Beberapa bahan kimia dapat menyebabkan kanker kulit di antaranya ter (batu bara), arsen (yang terdapat pada insektisida/pestisida) dan nitrogen mustrad. sinar matahari juga merupakan faktor utama yang menyebabkan keganasan kanker kulit. Bagian sinar matahari yang diduga bersifat karsinogenik adalah sinar ultraviolet B (UVB). Lapisan ozon yang berada di atas bumi dianggap sebagai penahan sinar UVB sampai ke bumi. Meningkatnya pemakaian bahan-bahan kimia tertentu dapat menyebabkan lapisan ozon tersebut pecah sehingga mengakibatkan pancaran sinar UVB langsung mengenai bumi. Hal ini akan meningkatkan kejadian kanker kulit. Selain sinar matahari sinar pengion yang dipakai untuk pengobatan (radiasi/radioterapi) juga dapat menimbulkan kanker kulit.
Akhir-akhir ini ditemukan virus-virus yang dapat menyebabkan kanker kulit. Diantaranya human papilloma virus (HPV) dan human immunodeficiency virus (HIV). Bahan kimia, sinar matahari maupun sinar pengion bersama-sama dengan virus merupakan faktor penyebab dari luar tubuh. Disamping faktor dari luar terdapat juga merupakan faktor penyebab dari dalam yaitu materi genetik tubuh (genom). Daya tahan tubuh juga merupakan faktor yang dapat menyebabkan kanker. Yang menarik orang berkulit putih ternyata lebih banyak menderita kanker kulit apabila terkena sinar matahari dibandingkan dengan orang yang mempunyai kulit berwarna. Dengan demikian pigmen kulit juga mempengaruhi terbentuknya sel-sel kanker pada kulit.
Gejala
Tahi lalat merupakan tumor kulit jinak. Dalam perkembangannya tahi lalat ini bisa berubah menjadi ganas. Karena itulah tahi lalat perlu diwaspadai. Ciri-ciri tahi lalat yang berubah menjadi ganas yaitu :
- Gatal
- Timbul sisik
- Mudah berdarah
- Agak kasar
- Batas antara kulit normal dengan tahi lalat tidak tegas
- Warnanya tidak sama
- Tidak mengkilap
- Cepat membesar
Tumor ganas dapat terjadi tanpa adanya tahi lalat sebelumnya. Pada awalnya timbul benjolan berwarna cokelat tua atau kehitaman yang semakin membesar. De sekitar benjolan berwarna kemerahan. Pada mulanya terjadi luka kecil pada tempat tersebut dan lama-kelamaan meluas menjadi borok. Borok ini tidak sembuh dalam waktu beberapa minggu. Dalam keadaan ini perlu dilakukan biopsi (pengambilan sel kulit) untuk mengetahui adanya sel-sel kanker.
Pengobatan
Pengobatan kanker kulit tergantung pada jenis, besar, derajat keganasan dan tempat tumbuhnya tumor. Pengobatan ini mempunyai 3 tujuan yaitu penyembuhan, pemulihan fungsi dan pemulihan kosmetis terutama pada bagaian wajah. Pengobatan dapat dilakukan dengan cara pengambilan jaringan kulit yang terkena kanker melalui pembedahan. Radioterapi juga dapat digunakan dalam pengobatan kanker kulit. Setelah di lakukan radioterapi biasanya akan timbul jaringan baru di bekas luka dan terjadi pembentukan pembuluh kecil di kulit yang tidak beraturan. Kanker kulit yang tidak dapat diobati melalui pembedahan dan penyinaran dapat dilakukan terapi interferon. Penanganan kanker dengan cara ini membutuhkan biaya besar tetapi hasil kosmetisnya lebih baik. Namun ada juga pengobatan dengan mengkonsumsi manfaat daun sirsak yang banyak orang melakukannya.
Setelah sembuh dari kanker penderita perlu melakukan pemeriksaan secara berkala. Meskipun dinyatakan sembuh kemungkinan timbulnya sel kanker baru cukup besar. Penderita juga bisa memeriksa diri sendiri dengan cara mengamati kulit tubuh sebulan sekali. Untuk tubuh bagian belakang dapat diamati menggunakan cermin. Apabila terjadi perubahan yang mencurigakan pada kulit segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Pencegahan
Ada pepatah mengatakan mencegah lebih baik dari pada mengobati. Usaha-usaha berikut merupakan cara mencegah terjadinya kanker kulit.
• Hindari terpapar sinar matahari terutama saat pukul 10.00-15.00. Sinar ultraviolet merupakan faktor utama yang dapat menimbulkan kanker kulit.
• Hindari kontak langsung dengan bahan kimia usahakan pakailah alat agar tidak terjadi kontak langsung.
• Hindari juga kontak dengan sinar-X (sinar rontgen) yang berlebihan terutama mereka yang harus melakukan pemeriksaan dengan sinar-X atau mereka yang bekerja di ruang radiologi
cair: HNO2, H2SO4, HCl, padat: NaOH, AgNO3,
HF, H3PO4, HCOOH,
CH3COOH, CS2,
K, P, Na, C6H5OH,
CaC2, KOH, CaO,
hidrokarbonterklorina
si.
Ca(OH)2, Na2O.xSiO2
gas: NH3, HCl, HF,
CH3COOH, SO2, Cl2,
Br2, PCl5
5 Kandungan Berbahaya dalam Produk Perawatan Kulit
Dipublikasi pada 31 Oktober 2011 oleh ardiardo
Kulit yang bersih dan sehat menjadi kebanggaan setiap wanita. Berbagai kiat dilakukan, termasuk menggunakan produk-produk perawatan kulit buat mendongkrak performa penampilan kulit.
Hasilnya memang luar biasa, tapi ada produk perawatan kulit yang ternyata memiliki kandungan berbahaya bagi kulit. Apa saja kandungan tercantum dalam produk perawatan kulit yang perlu dihindari.
1. Mineral Oil
Kandungan ini banyak digunakan di ratusan produk dan namanya sering pula disebut dengan liquid paraffin, paraffin wax, atau petrolatum dalam label produk.
Minyak ini banyak digunakan karena harganya yang murah. Padahal, mineral oil dapat menyebabkan sumbatan pada pori-pori kulit, mengganggu kemampuan kulit untuk menghilangkan racun secara alamiah, dan memicu tumbuhnya jerawat. Akibat lainnya, dapat menimbulkan iritasi pada kulit dan menyebabkan ketergantungan bila digunakan dalam waktu yang lama. Terakhir, kandungan ini juga dapat membuat kulit kering dan menyebabkan penuaan dini.
2. Dioksan
Dioksan adalah sebuah turunan sintesis dari kelapa dan banyak digunakan dalam produk-produk perawatan kulit. Kandungan konsentrasinya tinggi (1,4 dioksan) dan mudah diserap kulit. Di bagian California, Amerika, angka konsentrasi tersebut sudah dikategorikan sebagai bahan kimia dan dapat menyebabkan kanker.
3. Wewangian
Siapa yang tidak mau berbau wangi? Kalau kita ingin berbau wangi, pakailah sedikit saja parfum atau cologne pada tubuh. Parfum dan wewangian lainnya tidak boleh terkandung dalam produk kecantikan karena ada wewangian yang ternyata terbuat dari bahan-bahan yang mengandung racun atau karsinogenik.
Kenapa tidak boleh? Karena dalam perawatan kulit akan diterapkan produk di atas permukaan wajah, leher, dan tubuh yang menyebabkan banyak penyerapan kimia terjadi.
4. Paraben
Methyl, Propyl, Butyl, dan Ethyl Paraben adalah di antara yang dimaksud. Campuran ini digunakan semata-mata sebagai bahan pengawet produk perawatan kulit. Meski lebih ekonomis, namun Paraben dapat menyebabkan kanker, mengganggu sistim endokrin tubuh, menyebabkan reaksi alergi, dan ruam kulit.
Ethanol, Ethyl Alcohol, Methanol, Benzyl Alcohol, Isopropyl Alcohol, dan SD alcohol. Tidak semua alkohol memiliki sifat yang sama, tapi kandungan alkohol tersebut sering ditemukan dalam produk perawatan kulit. Alkohol dapat membuat kulit menjadi kering dan tidak bersahabat dengan jaringan kulit. Bukan itu saja, alkohol seperti ini dapat menanggalkan mantel asam alami kulit dan membuat kulit lebih rentan terhadap bakteri, jamur, dan virus
Bahan kimia adalah bahan yang menyusun suatu zat. Bahan kimia itu dapat dikelompokan berdasarkan sifatnya, yaitu:
• Mudah sekali terbakar
• Mudah sekali meledak
• Korosif (bahan yang menyebabkan pengikisan)
• Serta Beracun
Sifat-Sifat Bahan Kimia
Sifat bahan kimia dapat dikenali dari kemasannya, yaitu sebagai berikut.
1. Berbahan kertas: zat padat yang mengandung bahan kimia tetapi tidak berbahaya. Botol atau kaleng: zat cair yang mengandung bahan kimia berbahaya.
2.Kaleng atau botol yang tidak tembus pandang: bahan kimianya mudah sekali rusak karena adanya pengaruh dari cahaya atau sinar Matahari langsung.
3. Botol bermulut sempit dan tertutup rapat: zat yang mudah menguap.
Bahan Kimia Nonpangan dalam Kehidupan
Ada beberapa macam bahan kimia non pangan yang sering digunakan, yaitu:
1. Bahan kimia pembersih
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal berbagai bahan kimia pembersih, di antaranya seperti sabun dan deterjen. Sabun dan deterjen dapat menjadikan lemak dan minyak yang tadinya tidak dapat bercampur dengan air menjadi mudah bercampur. Sabun dan deterjen dalam air dapat melepaskan sejenis ion yang dapat bersatu dengan air (hidrofilik) sehingga sabun dan detergen dapat larut dalam air dan bagian yang tidak dapat bersatu dengan air (hidrofobik) akan terlarut dalam minyak atau lemak. Berikut ini adalah macam-macam bahan kimia pembersih sebagi berikut.
a. Sabun
Sabun adalah garam basa yang dapat diperoleh dari berbagai asam lemak. Sabun itu fungsinya untuk membersihkan kotoran pada pakaian dan kulit yang sulit dibersihkan dengan menggunakan air. Reaksi penyabunan disebut dengan yang namanya saponifikasi. Sabun yang terbuat dari natrium hidroksida disebut dengan sabun keras, sedangkan sabun yang terbuat dari kalium hidroksida disebut dengan sabun lunak. Pada pembuatan sabun secara modern, selain menggunakan salah satu dari basa NaOH atau KOH, ditambahkan pula bahan lain, seperti kayak krim, parfum, vitamin, pewarna, dan antiseptik. Krim itu fungsinya untuk menghaluskan kulit, kalau parfum memberi aroma wangi pada sabun, sedangkan vitamin berfungsi untuk meremajakan kulit, pewarna untuk menambah daya tarik, dan antiseptik beruna untuk membunuh kuman.
b. Deterjen
Bahan dasar pembuatan deterjen adalah Alkyl Benzene Sulfonat (ABS). Daya cuci deterjen itu tenyata jauh lebih kuat dibandingkan dengan sabun. Bahkan, deterjen itui dapat bekerja pada air sadah lho…. Kelemahan deterjen dibandingkan sabun adalah deterjen sukar sekali diuraikan oleh mkroorganisme sehingga dapat mencemari lingkungan di sekitarnya
c. Pasta gigi
Pasta gigi merupakan pembersih yang fungsinya untuk membersihkan gigi dari segala jenis kotoran. Pasta gigi itu dibuat dari kalsium karbonat yang dihaluskan dan dicampurkan dengan gliserin. Sering kali pasta gigi itu ditambahkan zat pewarna, rasa manis, pemberi napas segar, fluoride, dan kalsium.
d. Sampo
Sampo itu terbuat dari basa natrium hidroksida (NaOH). Sampo juga sering sekali ditambahkan zat lain, seperti Vitamin E, kondisioner, ekstrak ginseng, urang-aring, seledri, dan zat yang fungsinya untuk mencegah dan mengobati ketombe.
2. Bahan pemutihPemutih biasanya digunakan untuk menghilangkan kotoran atau noda berwarna yang sulit sekali dihilangkan pada pakaian/bahan tekstil. Larutan pemutih yang dijual biasanya itu mengandung bahan aktif natrium hipoklorit (NaOCI) sekitar 5%.
3. Pewangi
Pewangi merupakan bahan kimia yang biasanya terdapat dalam parfum, pengharum ruangan, pengharum lantai, pengharum pakaian, dan pengharum toilet. Aroma harum pada bahan pewangi dapat diperoleh dari bahan alami, seperti:
a. Fenil alkohol -> terdapat pada bunga mawar
b. Sitrat -> buahjeruk
c. Ambergis -> dari ekstrak usus ikan paus
d. Gray amber -> dari sperma ikan hiu
e. Castorium -> dari kelenjar kaki rusa betina yang ada diAmerika Utara
dan Siberia
f. C/Vet -> dari kelenjar musang Ethiopia
Bahan pewangi umumnya terdiri atas tiga bentuk, yaitu:
a. Pewangi padat, misalnya kayak bedak.
b. Pewangi cair, misalnyakayak deodoran.
c. Pewangi aerosol cair, misalnya kaya parfum. Pewangi berbentuk aerosol cair menggunakan senyawa kimia pendorong (propelan) agar dihasilkan aerosol, yaitu kloroflurokarbon (CFC).
4. Bahan pembasmi serangga
Insektisida ada tiga macam, yaitu:
a. Racun pencernaan
Racun pencernaan adalah bahan kimia yang jika termakan oleh serangga akan merusak saluran pencernaan sehingga serangga akan mati. Misalnya:
• DDT = dikloro difenil trikloretan
• BHC = benzena heksa klorida
b. Racun luar tubuh
Racun luar tubuh adalah bahan kimia yang akan membunuh serangga jika terjadi kontak langsung antara bahan kimia dan serangga. Misalnya seperti :
• DDT
• Dieldrin
• BHC
• Aldrin
c. Racun pernapasan
Racun pernapasan adalah bahan kimia yang jika terhirup atau dihirup oleh serangga akan merusak saluran pernapasannya sehingga menyebabkan serangga itu mati. Misalnya seperti:
• BHC
• Asam sianida
• Karbon disulfida
5. Pupuk
Pupuk buatan yang umum digunakan adalah pupuk nitrogen, pupuk fosfor, dan pupuk natrium. Pemberian pupuk secara beriebihan dapat menimbulkan pencemaran tanah.
Efek Samping Penggunaan Bahan bagi Lingkungan dan Manusia
1. Beberapa bahan kimia disinyalir merupakan pemicu kanker dan alergi.
2. Penggunaan pemutih gigi dapat menyebabkan gusi mengalami iritasi, bahkan kanker gigi karena kandungan merkuri di dalamnya.
3. Kesalahan penggunaan sabun/deterjen dapat mengakibatkan iritasi pada kulit.
4. Senyawa klorofluorokarbon (CFC) atau karbon dioksida (C02) dalam aerosol cair atau bahan kimia semprot mengakibatkan penyebab utama penipisan ozon dan efek rumah kaca {green house effect).
5. Limbah plastik dan styrofoam tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang mengakibatkan pencemaran lingkungan.
6. Limbah cair dari kegiatan mencuci menyebabkan terjadinya eutrofikasi (perairan menjadi subur). Ini menyebabkan terjadinya Alga yang melimpah dan akan menjadi sampah organik sehingga perairan kekurangan oksigen.
Pencegahan Efek Samping Bahan Kimia
1. Gunakan pupuk secukupnya.
2. Gunakan cat yang aman, tidak mengandung merkuri atau timbal yang berbahaya bagi lingkungan.
3. Jangan membakar sampah yang mengandung kemasan bahan kimia berbentuk aerosol cair.
4. Gunakan sarung tangan ketika menggunakan pembersih kamar mandi.
5. Pilihlah sabun, sampo, dan pembersih tubuh yang memilki pH seimbang.
6. Jangan mencampur bahan kimia pemutih dengan bahan kimia lain tanpa petunjuk penggunaan yang jelas.
7. Gunakan bahan kimia secukupnya saja.
8. Selalu membaca label peringatan serta petunjuk penggunaan pada label kemasan.
Inilah yang ditemukan oleh para ahli Dermatologi beberapa waktu lalu, Dr. Gurmohan Singh, kepala departemen Dermatologi dari Institute of Medical Science (IMS) mengemukakan bahwa makeup berlebihan sangat berbahaya bagi kulit. “Makeup yang berlebihan dapat membuat Anda cepat tua, menyerap usia kulit serta mengundang datangnya aneka penyakit kulit,” ungkapnya.
Iritasi, alergi, jerawat, komedo hingga kanker mengancam wajah yang dipulas makeup terlalu berlebihan. Belum lagi jika Anda termasuk orang yang jarang dan malas membersihkan wajah. Sisa-sisa makeup yang tertinggal di kulit akan menyebabkan problem ringan hingga berbahaya bagi wajah. Komedo dan jerawat, adalah contoh yang paling sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
“Ketakutan kami terutama disebabkan oleh produk kosmetika yang seringkali menggunakan bahan merkuri, nikotin dan racun-racun lainnya. Beberapa brand kosmetika masih sering melanggar peraturan penggunaan bahan kimia berbahaya,” imbuhnya. Dan inilah yang dapat membahayakan kulit wajah. Bayangkan saja, bila Anda memakai produk kosmetik yang mengandung merkuri, diaplikasikan di wajah setiap hari, dan Anda tak rajin membersihkannya, merkuri akan menumpuk di kulit Anda. Kanker kulit tentunya akan menjadi ancaman yang serius dalam kondisi seperti ini.
Lantas, apa saran dari ahli dermatologi?
1. Menggunakan makeup untuk mempercantik diri, sah-sah saja. Asalkan, kita lebih bijak dalam memilih dan menggunakannya.
2. Proses laser treatment, sebaiknya dihindari. Menurut Dr. Gurmohan Singh, proses ini sebenarnya proses yang tidak perlu dilakukan. Masih banyak cara yang terbukti lebih aman untuk menjadi cantik.
3. Pastikan Anda selalu membersihkan sisa-sisa makeup dengan benar. Sisa makeup yang menempel di wajah dapat menyebabkan problem pada kulit yang tak diinginkan.
4. Menggunakan sun protection pada kulit, is a must. Sinar matahari saat ini tak lagi ramah, sehingga kita tetap harus melindungi dari ancaman sinar UV.
- Natrium
- Kalium
- Magnesium
- bahan bakar korek api
- Amonium Nitrat
- Karbit
- TNT
Dengan semakin beragamnya produk ‘kosmetik alami’ yang muncul di pasaran saat ini, semakin membuat kita frustrasi dalam menemukan produk yang benar-benar tepat dan terbaik. Kita harus benar-benar jeli membaca komposisi produk kosmetik yang tercantum dalam label, jika tidak ingin kulit wajah bermasalah. Karena tidak jarang produsen kosmetik menggunakan bahan-bahan berbahaya bagi tubuh.
Berikut ini, Christopher Drummond, seorang penata rias selebriti menyebutkan 10 daftar racun yang umumnya ditemukan di dalam produk kosmetik Anda :
1.MIDAZOLIDINYL UREA AND DIAZOLIDINYL UREAIni adalah kandungan yang paling umum digunakan untuk bahan pengawet setelah parabens. Bahan utamanya adalah formaldehida, yang dikenal untuk mengawetkan mayat, dan sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Dapat menyebabkan dermatitis (radang kulit), luka bakar, inflamasi, dan pengeluaran air mata.
2. METHYL AND PROPYL AND BUTYL AND ETHYL PARABEN
Digunakan sebagai penghambat pertumbuhan bakteri dan untuk memperpanjang batas waktu kadaluarsa produk. Meskipun diketahui beracun, namun kandungan ini masih banyak digunakan. Efek yang mungkin terjadi adalah timbul banyak reaksi alergi dan ruam kulit.
3. PETROLATUM
Hindari petrolatum atau parfum berbahan petrolatum, karena ini merupakan sebuah byproduct dari produksi minyak bumi atau bensin.
4. PROPYLENE GLYCOL
Idealnya, ini adalah gliserin sayuran yang dicampur dengan alkohol yang terbuat dari gandum. Propylene Glycol ditemukan pada beberapa produk kosmetik dan pembersih wajah. Zat ini dapat menyebabkan kemerahan pada kulit dan dermatitis kontak. Bahkan penelitian terakhir menunjukan bahwa zat ini juga dapat merusak ginjal dan hati.
5. PVP/VA COPOLYMER
Zat kimia yang hasil keluaran minyak bumi ini digunakan pada produk hairspray dan kosmetik lainnya. Dianggap dapat beracun, karena partikel-partikelnya dapat menyebabkan masuknya benda asing pada paru-paru orang sensitif.
6. STEARALKONIUM CHLORIDE
Stearalkonium klorida dikembangkan oleh industri kain sebagai pelembut kain. Namun, zat kimia ini juga terkandung dalam kondisioner dan krim rambut. Bahan ini dapat menyebabkan reaksi alergi.
7. SODIUM LAURYL SULFATE (SLS)
Zat sintetis ini biasanya digunakan pada produk sampo untuk membersihkan dan menciptakan banyak busa. Efek yang ditimbulkan zat ini adalah iritasi pada mata, ruam kulit, rambut rontok, ketombe pada kulit kepala dan reaksi alergi. Sering kali kandungan zat ini disamarkan dalam pseudo-kosmetik alami dengan penjelasan dalam tanda kurung “berasal dari kelapa.”
8. SYNTHETIC COLORS
Bahan sintetis warna diyakini sebagai penyebab kanker. Jika dalam produk kosmetik tertera kandungan ini, jangan sekali-kali menggunakannya.
9. SYNTHETIC FRAGRANCES
Wewangian sintetis yang digunakan dalam produk kosmetik mengandung sebanyak 200 zat kimia berbahaya. Bila Anda menggunakan produk wangi maka semua bahan kimia berbahaya bisa diserap dalam aliran darah melalui kulit. Bahan kimia ini dapat mengakibatkan efek samping seperti sakit kepala, pusing, ruam, hiper-pigmentasi, kekerasan batuk, muntah dan iritasi kulit.
10. TRIETHANOLAMINE
Sering digunakan dalam kosmetik untuk mengatur PH dan sebagai dasar bagi banyak produk pembersih. TRIETHANOLAMINE dapat menyebabkan reaksi alergi, termasuk masalah mata dan kekeringan pada rambut dan kulit. Bisa beracun jika diserap ke dalam tubuh dalam jangka waktu yang panjang.
Penyakit kanker kulit – Kanker kulit adalah kanker yang terletak di permukaan kulit kanker jenis ini mudah dilihat dan dikenali. Namun karena gejala awal yang timbul tidak begitu mengganggu kebanyakan penderita terlambat untuk berobat. Secara garis besar kenker kulit dibedakan menjadi dua bagian yaitu Melanoma maligira yang merupakan jenis kanker yang paling ganas dan Nonmelanoma maligira yang sering timbul karena permukaan kulit sering terpapar sinar matahari. Adanya kanker kulit ditandai oleh pertumbuhan sel-sel yang tidak terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke bagian lainnya.
Penyebab
Beberapa bahan kimia dapat menyebabkan kanker kulit di antaranya ter (batu bara), arsen (yang terdapat pada insektisida/pestisida) dan nitrogen mustrad. sinar matahari juga merupakan faktor utama yang menyebabkan keganasan kanker kulit. Bagian sinar matahari yang diduga bersifat karsinogenik adalah sinar ultraviolet B (UVB). Lapisan ozon yang berada di atas bumi dianggap sebagai penahan sinar UVB sampai ke bumi. Meningkatnya pemakaian bahan-bahan kimia tertentu dapat menyebabkan lapisan ozon tersebut pecah sehingga mengakibatkan pancaran sinar UVB langsung mengenai bumi. Hal ini akan meningkatkan kejadian kanker kulit. Selain sinar matahari sinar pengion yang dipakai untuk pengobatan (radiasi/radioterapi) juga dapat menimbulkan kanker kulit.
Akhir-akhir ini ditemukan virus-virus yang dapat menyebabkan kanker kulit. Diantaranya human papilloma virus (HPV) dan human immunodeficiency virus (HIV). Bahan kimia, sinar matahari maupun sinar pengion bersama-sama dengan virus merupakan faktor penyebab dari luar tubuh. Disamping faktor dari luar terdapat juga merupakan faktor penyebab dari dalam yaitu materi genetik tubuh (genom). Daya tahan tubuh juga merupakan faktor yang dapat menyebabkan kanker. Yang menarik orang berkulit putih ternyata lebih banyak menderita kanker kulit apabila terkena sinar matahari dibandingkan dengan orang yang mempunyai kulit berwarna. Dengan demikian pigmen kulit juga mempengaruhi terbentuknya sel-sel kanker pada kulit.
Gejala
Tahi lalat merupakan tumor kulit jinak. Dalam perkembangannya tahi lalat ini bisa berubah menjadi ganas. Karena itulah tahi lalat perlu diwaspadai. Ciri-ciri tahi lalat yang berubah menjadi ganas yaitu :
- Gatal
- Timbul sisik
- Mudah berdarah
- Agak kasar
- Batas antara kulit normal dengan tahi lalat tidak tegas
- Warnanya tidak sama
- Tidak mengkilap
- Cepat membesar
Tumor ganas dapat terjadi tanpa adanya tahi lalat sebelumnya. Pada awalnya timbul benjolan berwarna cokelat tua atau kehitaman yang semakin membesar. De sekitar benjolan berwarna kemerahan. Pada mulanya terjadi luka kecil pada tempat tersebut dan lama-kelamaan meluas menjadi borok. Borok ini tidak sembuh dalam waktu beberapa minggu. Dalam keadaan ini perlu dilakukan biopsi (pengambilan sel kulit) untuk mengetahui adanya sel-sel kanker.
Pengobatan
Pengobatan kanker kulit tergantung pada jenis, besar, derajat keganasan dan tempat tumbuhnya tumor. Pengobatan ini mempunyai 3 tujuan yaitu penyembuhan, pemulihan fungsi dan pemulihan kosmetis terutama pada bagaian wajah. Pengobatan dapat dilakukan dengan cara pengambilan jaringan kulit yang terkena kanker melalui pembedahan. Radioterapi juga dapat digunakan dalam pengobatan kanker kulit. Setelah di lakukan radioterapi biasanya akan timbul jaringan baru di bekas luka dan terjadi pembentukan pembuluh kecil di kulit yang tidak beraturan. Kanker kulit yang tidak dapat diobati melalui pembedahan dan penyinaran dapat dilakukan terapi interferon. Penanganan kanker dengan cara ini membutuhkan biaya besar tetapi hasil kosmetisnya lebih baik. Namun ada juga pengobatan dengan mengkonsumsi manfaat daun sirsak yang banyak orang melakukannya.
Setelah sembuh dari kanker penderita perlu melakukan pemeriksaan secara berkala. Meskipun dinyatakan sembuh kemungkinan timbulnya sel kanker baru cukup besar. Penderita juga bisa memeriksa diri sendiri dengan cara mengamati kulit tubuh sebulan sekali. Untuk tubuh bagian belakang dapat diamati menggunakan cermin. Apabila terjadi perubahan yang mencurigakan pada kulit segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Bahan Kimia |
Pencegahan
Ada pepatah mengatakan mencegah lebih baik dari pada mengobati. Usaha-usaha berikut merupakan cara mencegah terjadinya kanker kulit.
• Hindari terpapar sinar matahari terutama saat pukul 10.00-15.00. Sinar ultraviolet merupakan faktor utama yang dapat menimbulkan kanker kulit.
• Hindari kontak langsung dengan bahan kimia usahakan pakailah alat agar tidak terjadi kontak langsung.
• Hindari juga kontak dengan sinar-X (sinar rontgen) yang berlebihan terutama mereka yang harus melakukan pemeriksaan dengan sinar-X atau mereka yang bekerja di ruang radiologi
cair: HNO2, H2SO4, HCl, padat: NaOH, AgNO3,
HF, H3PO4, HCOOH,
CH3COOH, CS2,
K, P, Na, C6H5OH,
CaC2, KOH, CaO,
hidrokarbonterklorina
si.
Ca(OH)2, Na2O.xSiO2
gas: NH3, HCl, HF,
CH3COOH, SO2, Cl2,
Br2, PCl5
5 Kandungan Berbahaya dalam Produk Perawatan Kulit
Dipublikasi pada 31 Oktober 2011 oleh ardiardo
Kulit yang bersih dan sehat menjadi kebanggaan setiap wanita. Berbagai kiat dilakukan, termasuk menggunakan produk-produk perawatan kulit buat mendongkrak performa penampilan kulit.
Hasilnya memang luar biasa, tapi ada produk perawatan kulit yang ternyata memiliki kandungan berbahaya bagi kulit. Apa saja kandungan tercantum dalam produk perawatan kulit yang perlu dihindari.
1. Mineral Oil
Kandungan ini banyak digunakan di ratusan produk dan namanya sering pula disebut dengan liquid paraffin, paraffin wax, atau petrolatum dalam label produk.
Minyak ini banyak digunakan karena harganya yang murah. Padahal, mineral oil dapat menyebabkan sumbatan pada pori-pori kulit, mengganggu kemampuan kulit untuk menghilangkan racun secara alamiah, dan memicu tumbuhnya jerawat. Akibat lainnya, dapat menimbulkan iritasi pada kulit dan menyebabkan ketergantungan bila digunakan dalam waktu yang lama. Terakhir, kandungan ini juga dapat membuat kulit kering dan menyebabkan penuaan dini.
2. Dioksan
Dioksan adalah sebuah turunan sintesis dari kelapa dan banyak digunakan dalam produk-produk perawatan kulit. Kandungan konsentrasinya tinggi (1,4 dioksan) dan mudah diserap kulit. Di bagian California, Amerika, angka konsentrasi tersebut sudah dikategorikan sebagai bahan kimia dan dapat menyebabkan kanker.
3. Wewangian
Siapa yang tidak mau berbau wangi? Kalau kita ingin berbau wangi, pakailah sedikit saja parfum atau cologne pada tubuh. Parfum dan wewangian lainnya tidak boleh terkandung dalam produk kecantikan karena ada wewangian yang ternyata terbuat dari bahan-bahan yang mengandung racun atau karsinogenik.
Kenapa tidak boleh? Karena dalam perawatan kulit akan diterapkan produk di atas permukaan wajah, leher, dan tubuh yang menyebabkan banyak penyerapan kimia terjadi.
4. Paraben
Methyl, Propyl, Butyl, dan Ethyl Paraben adalah di antara yang dimaksud. Campuran ini digunakan semata-mata sebagai bahan pengawet produk perawatan kulit. Meski lebih ekonomis, namun Paraben dapat menyebabkan kanker, mengganggu sistim endokrin tubuh, menyebabkan reaksi alergi, dan ruam kulit.
Ethanol, Ethyl Alcohol, Methanol, Benzyl Alcohol, Isopropyl Alcohol, dan SD alcohol. Tidak semua alkohol memiliki sifat yang sama, tapi kandungan alkohol tersebut sering ditemukan dalam produk perawatan kulit. Alkohol dapat membuat kulit menjadi kering dan tidak bersahabat dengan jaringan kulit. Bukan itu saja, alkohol seperti ini dapat menanggalkan mantel asam alami kulit dan membuat kulit lebih rentan terhadap bakteri, jamur, dan virus
Bahan kimia adalah bahan yang menyusun suatu zat. Bahan kimia itu dapat dikelompokan berdasarkan sifatnya, yaitu:
• Mudah sekali terbakar
• Mudah sekali meledak
• Korosif (bahan yang menyebabkan pengikisan)
• Serta Beracun
Sifat-Sifat Bahan Kimia
Sifat bahan kimia dapat dikenali dari kemasannya, yaitu sebagai berikut.
1. Berbahan kertas: zat padat yang mengandung bahan kimia tetapi tidak berbahaya. Botol atau kaleng: zat cair yang mengandung bahan kimia berbahaya.
2.Kaleng atau botol yang tidak tembus pandang: bahan kimianya mudah sekali rusak karena adanya pengaruh dari cahaya atau sinar Matahari langsung.
3. Botol bermulut sempit dan tertutup rapat: zat yang mudah menguap.
Bahan Kimia Nonpangan dalam Kehidupan
Ada beberapa macam bahan kimia non pangan yang sering digunakan, yaitu:
1. Bahan kimia pembersih
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal berbagai bahan kimia pembersih, di antaranya seperti sabun dan deterjen. Sabun dan deterjen dapat menjadikan lemak dan minyak yang tadinya tidak dapat bercampur dengan air menjadi mudah bercampur. Sabun dan deterjen dalam air dapat melepaskan sejenis ion yang dapat bersatu dengan air (hidrofilik) sehingga sabun dan detergen dapat larut dalam air dan bagian yang tidak dapat bersatu dengan air (hidrofobik) akan terlarut dalam minyak atau lemak. Berikut ini adalah macam-macam bahan kimia pembersih sebagi berikut.
a. Sabun
Sabun adalah garam basa yang dapat diperoleh dari berbagai asam lemak. Sabun itu fungsinya untuk membersihkan kotoran pada pakaian dan kulit yang sulit dibersihkan dengan menggunakan air. Reaksi penyabunan disebut dengan yang namanya saponifikasi. Sabun yang terbuat dari natrium hidroksida disebut dengan sabun keras, sedangkan sabun yang terbuat dari kalium hidroksida disebut dengan sabun lunak. Pada pembuatan sabun secara modern, selain menggunakan salah satu dari basa NaOH atau KOH, ditambahkan pula bahan lain, seperti kayak krim, parfum, vitamin, pewarna, dan antiseptik. Krim itu fungsinya untuk menghaluskan kulit, kalau parfum memberi aroma wangi pada sabun, sedangkan vitamin berfungsi untuk meremajakan kulit, pewarna untuk menambah daya tarik, dan antiseptik beruna untuk membunuh kuman.
b. Deterjen
Bahan dasar pembuatan deterjen adalah Alkyl Benzene Sulfonat (ABS). Daya cuci deterjen itu tenyata jauh lebih kuat dibandingkan dengan sabun. Bahkan, deterjen itui dapat bekerja pada air sadah lho…. Kelemahan deterjen dibandingkan sabun adalah deterjen sukar sekali diuraikan oleh mkroorganisme sehingga dapat mencemari lingkungan di sekitarnya
c. Pasta gigi
Pasta gigi merupakan pembersih yang fungsinya untuk membersihkan gigi dari segala jenis kotoran. Pasta gigi itu dibuat dari kalsium karbonat yang dihaluskan dan dicampurkan dengan gliserin. Sering kali pasta gigi itu ditambahkan zat pewarna, rasa manis, pemberi napas segar, fluoride, dan kalsium.
d. Sampo
Sampo itu terbuat dari basa natrium hidroksida (NaOH). Sampo juga sering sekali ditambahkan zat lain, seperti Vitamin E, kondisioner, ekstrak ginseng, urang-aring, seledri, dan zat yang fungsinya untuk mencegah dan mengobati ketombe.
2. Bahan pemutihPemutih biasanya digunakan untuk menghilangkan kotoran atau noda berwarna yang sulit sekali dihilangkan pada pakaian/bahan tekstil. Larutan pemutih yang dijual biasanya itu mengandung bahan aktif natrium hipoklorit (NaOCI) sekitar 5%.
3. Pewangi
Pewangi merupakan bahan kimia yang biasanya terdapat dalam parfum, pengharum ruangan, pengharum lantai, pengharum pakaian, dan pengharum toilet. Aroma harum pada bahan pewangi dapat diperoleh dari bahan alami, seperti:
a. Fenil alkohol -> terdapat pada bunga mawar
b. Sitrat -> buahjeruk
c. Ambergis -> dari ekstrak usus ikan paus
d. Gray amber -> dari sperma ikan hiu
e. Castorium -> dari kelenjar kaki rusa betina yang ada diAmerika Utara
dan Siberia
f. C/Vet -> dari kelenjar musang Ethiopia
Bahan pewangi umumnya terdiri atas tiga bentuk, yaitu:
a. Pewangi padat, misalnya kayak bedak.
b. Pewangi cair, misalnyakayak deodoran.
c. Pewangi aerosol cair, misalnya kaya parfum. Pewangi berbentuk aerosol cair menggunakan senyawa kimia pendorong (propelan) agar dihasilkan aerosol, yaitu kloroflurokarbon (CFC).
4. Bahan pembasmi serangga
Insektisida ada tiga macam, yaitu:
a. Racun pencernaan
Racun pencernaan adalah bahan kimia yang jika termakan oleh serangga akan merusak saluran pencernaan sehingga serangga akan mati. Misalnya:
• DDT = dikloro difenil trikloretan
• BHC = benzena heksa klorida
b. Racun luar tubuh
Racun luar tubuh adalah bahan kimia yang akan membunuh serangga jika terjadi kontak langsung antara bahan kimia dan serangga. Misalnya seperti :
• DDT
• Dieldrin
• BHC
• Aldrin
c. Racun pernapasan
Racun pernapasan adalah bahan kimia yang jika terhirup atau dihirup oleh serangga akan merusak saluran pernapasannya sehingga menyebabkan serangga itu mati. Misalnya seperti:
• BHC
• Asam sianida
• Karbon disulfida
5. Pupuk
Pupuk buatan yang umum digunakan adalah pupuk nitrogen, pupuk fosfor, dan pupuk natrium. Pemberian pupuk secara beriebihan dapat menimbulkan pencemaran tanah.
Efek Samping Penggunaan Bahan bagi Lingkungan dan Manusia
1. Beberapa bahan kimia disinyalir merupakan pemicu kanker dan alergi.
2. Penggunaan pemutih gigi dapat menyebabkan gusi mengalami iritasi, bahkan kanker gigi karena kandungan merkuri di dalamnya.
3. Kesalahan penggunaan sabun/deterjen dapat mengakibatkan iritasi pada kulit.
4. Senyawa klorofluorokarbon (CFC) atau karbon dioksida (C02) dalam aerosol cair atau bahan kimia semprot mengakibatkan penyebab utama penipisan ozon dan efek rumah kaca {green house effect).
5. Limbah plastik dan styrofoam tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang mengakibatkan pencemaran lingkungan.
6. Limbah cair dari kegiatan mencuci menyebabkan terjadinya eutrofikasi (perairan menjadi subur). Ini menyebabkan terjadinya Alga yang melimpah dan akan menjadi sampah organik sehingga perairan kekurangan oksigen.
Pencegahan Efek Samping Bahan Kimia
1. Gunakan pupuk secukupnya.
2. Gunakan cat yang aman, tidak mengandung merkuri atau timbal yang berbahaya bagi lingkungan.
3. Jangan membakar sampah yang mengandung kemasan bahan kimia berbentuk aerosol cair.
4. Gunakan sarung tangan ketika menggunakan pembersih kamar mandi.
5. Pilihlah sabun, sampo, dan pembersih tubuh yang memilki pH seimbang.
6. Jangan mencampur bahan kimia pemutih dengan bahan kimia lain tanpa petunjuk penggunaan yang jelas.
7. Gunakan bahan kimia secukupnya saja.
8. Selalu membaca label peringatan serta petunjuk penggunaan pada label kemasan.
Inilah yang ditemukan oleh para ahli Dermatologi beberapa waktu lalu, Dr. Gurmohan Singh, kepala departemen Dermatologi dari Institute of Medical Science (IMS) mengemukakan bahwa makeup berlebihan sangat berbahaya bagi kulit. “Makeup yang berlebihan dapat membuat Anda cepat tua, menyerap usia kulit serta mengundang datangnya aneka penyakit kulit,” ungkapnya.
Iritasi, alergi, jerawat, komedo hingga kanker mengancam wajah yang dipulas makeup terlalu berlebihan. Belum lagi jika Anda termasuk orang yang jarang dan malas membersihkan wajah. Sisa-sisa makeup yang tertinggal di kulit akan menyebabkan problem ringan hingga berbahaya bagi wajah. Komedo dan jerawat, adalah contoh yang paling sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
“Ketakutan kami terutama disebabkan oleh produk kosmetika yang seringkali menggunakan bahan merkuri, nikotin dan racun-racun lainnya. Beberapa brand kosmetika masih sering melanggar peraturan penggunaan bahan kimia berbahaya,” imbuhnya. Dan inilah yang dapat membahayakan kulit wajah. Bayangkan saja, bila Anda memakai produk kosmetik yang mengandung merkuri, diaplikasikan di wajah setiap hari, dan Anda tak rajin membersihkannya, merkuri akan menumpuk di kulit Anda. Kanker kulit tentunya akan menjadi ancaman yang serius dalam kondisi seperti ini.
Lantas, apa saran dari ahli dermatologi?
1. Menggunakan makeup untuk mempercantik diri, sah-sah saja. Asalkan, kita lebih bijak dalam memilih dan menggunakannya.
2. Proses laser treatment, sebaiknya dihindari. Menurut Dr. Gurmohan Singh, proses ini sebenarnya proses yang tidak perlu dilakukan. Masih banyak cara yang terbukti lebih aman untuk menjadi cantik.
3. Pastikan Anda selalu membersihkan sisa-sisa makeup dengan benar. Sisa makeup yang menempel di wajah dapat menyebabkan problem pada kulit yang tak diinginkan.
4. Menggunakan sun protection pada kulit, is a must. Sinar matahari saat ini tak lagi ramah, sehingga kita tetap harus melindungi dari ancaman sinar UV.
Demikian pembahasan mengenai bahan kimia, semoga memberikan manfaat bagi pembaca sekalian...
0 komentar:
Post a Comment