Hai teman-teman, kali ini saya akan membahas mengenai Pengangguran dan Kesempatan Kerja. Pembahasan mengenai Pengangguran dan Kesempatan Kerja yaitu sebagai berikut :
Masalah pengangguran dan kemiskinan masih merupakan masalah besar yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini dan beberapa tahun ke depan. Tingkat pengangguran meloncat dari 6,08% (2000) menjadi 9,86 persen tahun 2004, dan terus naik menjadi 10,4% (2006). Baru mulai tahun 2007 terjadi sedikit penurunan. Jumlah penganggur turun dari 10,55 juta orang (9,7%) tahun 2007 menjadi 9,43 juta orang (8,5%) tahun 2008 dan menjadi 9,26 juta orang (8,1%) tahun 2009 dan terus menerus pada Agustus tahun 2012 menjadi 7,3 juta atau 6, 14% (BPS, SUKERNAS 2012). Demikian juga jumlah penduduk miskin sedikit menurun dari 37,2 juta orang (16,6%) tahun 2007 menjadi 35 juta orang (15,4%) tahun 2008, menjadi 32,5 juta orang (14,2%) dalam tahun 2009 dan pada tahun 2012 menurut BPS (September 2012) ada penurunan menjadi sebanyak 28,6 juta (11,7%). Di samping itu, angkatan kerja baru terus bertambah 2 juta s/d 3 juta orang setiap tahun.
Selain angkatan kerja yang terus bertambah, krisis moneter yang melanda hampir seluruh dunia, berdampak keras terhadap perekonomian Indonesia. Banyak perusahaan yang bangkrut, para pekerja diberhentikan, jumlah penganggur bertambah secara drastis. Para pengusaha mengalami kemelut sejak akhir tahun 1990-an, yang masih terasa akibatnya seiring dengan krisis global akhir tahun 2008. Akibat krisis global ini terhadap penambahan pengangguran di Indonesia terjadi melalui beberapa jalur. Pertama, krisis global menurunkan daya beli negara maju yang mengakibatkan penurunan impor negara tersebut. Akibatnya, ekspor Indonesia ke negara maju tersebut menurun drastis. Perusahaan-perusahaan Indonesia yang berorientasi ekspor mengurangi pegawai atau melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Kedua, dunia usaha di negara maju kekurangan likuiditas sehingga mereka menarik sejumlah dana mereka dalam bentuk saham pasar modal dari Indonesia. Dana investasi di Indonesia akan berkurang dan berdampak pada penciutan kegiatan dunia usaha dan pengurangan pekerja atau PHK. Ketiga, daya beli masyarakat juga terus menurun mengakibatkan pasar menjadi lesu, dan selanjutnya dunia usaha terpaksa menurunkan produksi dan mengakibatkan PHK yang menambah jumlah barisan pengangguran.
Keempat, sebagian TKI yang bekerja di luar negeri mengalami PHK dan kembali ke Indonesia, terutama dari negara yang perekonomiannya didominasi ekspor, yaitu Malaysia, Taiwan, dan Korea Selatan. Mereka juga membuat jumlah barisan pengangguran di Indonesia menjadi semakin meningkat.
Mulai awal 2010 ini, Indonesia menghadapi tantangan yang sangat luar biasa akibat pemberlakuan pasar bebas ASEAN dan Cina yang membuka pintu Indonesia menjadi pemasaran barang produk negara anggota ASEAN dan Cina. Terutama barang produk Cina yang beberapa tahun terakhir ini sudah melanda pasar Indonesia, yang dengan kualitas lebih bagus dapat dijual sekitar 20% lebih rendah dari produk Indonesia. Ini akan membawa dampak besar terhadap penurunan produksi barang dan tambahan barisan pengangguran di Indonesia.
Pengangguran dan Kesempatan Kerja |
Peningkatan jumlah penganggur tersebut sangat rentan terhadap stabilitas keamanan nasional:
- PHK dalam jumlah besar cenderung menimbulkan perselisihan dan gejolak hubungan industrial, bukan hanya dalam bentuk intensitas perundingan dan Pengadilan Hubungan Industrial akan tetapi juga dalam bentuk pemogokan, demonstrasi, dan perusakan.
- Pengembalian TKI dalam jumlah besar dari luar negeri dapat menimbulkan banyak masalah, mulai dari masalah penyediaan penampungan sementara di luar negeri, pengurusan hak-hak TKI, penyediaan transportasi, penampungan sementara di dalam negeri, pemulangan ke tempat asal, sampai masalah mencari pekerjaan mereka di tempat asal. Mereka yang tidak puas atas pelayanan pemerintah, dapat menimbulkan masalah sosial atau gangguan keamanan.
- Sebagian besar dari sekitar 10 juta penganggur yang ada sudah menganggur lebih dari dua tahun. Dengan tambahan jumlah penganggur dari yang kena PHK dan kembali dari luar negeri serta tambahan sekitar dua juta angkatan kerja baru, penganggur lama akan semakin frustasi karena merasa kesempatan mereka memperoleh pekerjaan menjadi semakin tipis. Mereka akan lebih mudah bertindak emosional sehingga dapat mengganggu keamanan umum.
Dalam kondisi seperti itu, Pemerintah Kabinet Bersatu Jilid II masih merencanakan menurunkan tingkat pengangguran menjadi sekitar 5% dan tingkat kemiskinan menjadi sekitar 8% dalam tahun 2014. Pemerintah juga telah menargetkan pertumbuhan ekonomi 7% setiap tahun. Dengan mengandalkan pertumbuhan tersebut saja dikhawatirkan masalah pengangguran dan kemiskinan sulit diatasi dan sasaran pemerintah sulit diwujudkan. Oleh sebabk itu, mengatasi pengangguran dan kemiskinan di Indonesia untuk 5-10 tahun ke depan haruslah melalui penciptaan kesempatan kerja langsung dalam bentuk kerja mandiri, usaha keluarga, atau usaha kecil.
Berdasarkan fenomena di atas, model Potesi Perluasan Kesempatan Kerja untuk mengatasi pengangguran dan kemiskinan perlu dikembangkan. Dengan dikembangkan pelbagai potensi perluasan kesempatan kerja, diharapkan skala dapat menciptakan lapangan kerja yang dapat menyerap tenaga kerja yang pada gilirannya dapat membantu guna menanggulangi kemiskinan.
Akibat semakin banyaknya yang menganggur, semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha. Pembangunan akan lebih mantap jika ditunjang oleh wirausahawan karena kemampuan pemerintah sangat terbatas. Pemerintah tidak akan mampu menggarap semua aspek pembangunan karena sangat membutuhkan anggaran belanja, personalia, dan pengawasannya ( Buchari Alma, 2006). Oleh karena itu, wirausaha merupakan potensi pembangunan, baik dalam jumlah maupun dalam mutu wirausaha itu sendiri. Kita sekarang menghadapi kenyataan bahwa jumlah wirausaha Indonesia masih sedikit dna mutunya masih rendah, sehingga pembangunan wirausaha merupakan persoalan yang mendesak bagi suksesnya pembangunan.
Demikian pembahasan mengenai Pengangguran dan Kesempatan Kerja. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca sekalian...
0 komentar:
Post a Comment