Pembahasan kali ini mengenai Masalah Pembangunan Ekonomi di Indonesia. Pembahasan mengenai Masalah Pembangunan Ekonomi di Indonesia membahas mengenai Kemiskinan dan Keterbelakangan, Pengangguran dan Berbagai Ketimpangan Hasil Pembangunan. Untuk lebih jelasnya, pembahasan mengenai Masalah Pembangunan Ekonomi di Indonesia yaitu sebagai berikut.
Masalah Pembangunan Ekonomi di Indonesia
Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998, menunjukkan bahwa pondasi pembangunan ekonomi yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia sangat rapuh. Jika ditelusuri lebih jauh, ada beberapa masalah pembangunan ekonomi Indonesia yaitu sebagai berikut.
a. Kemiskinan dan Keterbelakangan
Kemiskinan di Indonesia merupakan kesenjangan kronis sejak tahun 1960-an yang diperparah dengan adanya krisis sejak tahun 1997. Kebijakan reguler sektoral dan regional sejak tahun 1970-an hingga saat ini ternyata belum menurunkan jumlah penduduk miskin.
Kondisi kemiskinan mengakibatkan daya saing nasional Indonesia melemah terhadap dunia internasional. Daya saing Indonesia yang melemah mengakibatkan turunnya citra bangsa. Oleh karena itu, masalah kemiskinan harus segera dituntaskan dan perlu mendapat perhatian serius semua pihak.
Menurut Soetjipto Wirosardjono dari data SUSENAS yang ada di BPS, keluarga-keluarga miskin umumnya bertempat tinggal di kantong-kantong permukiman atau daerah yang kecil kemungkinannya disentuh oleh kebijakan ditambah situasi bahwa mayoritas dari mereka berpendidikan begitu rendah yang oleh Selo Sumardjan disebut sebagai kemiskinan struktural. Jenis kemiskinan ini biasanya cenderung diwariskan dari generasi ke generasi.
Faktor kemiskinan berpengarug besar pada kurangnya dukungan terhadap pembangunan ekonomi yang berhasil. Oleh karena itu, inisiatif pemerintah untuk mengentaskan penduduk miskin yang jumlahnya masih relatif besar tersebut adalah relevan. Inisiatif pemerintah ini diwujudkan dalam Instruksi Presiden (INPRES) tentang Peningkatan Penanggulangan Kemiskinan atau INPRES Desa Tertinggal atau IDT dan P3DT untuk mengentaskan kemiskinan di pedesaan dan Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) untuk mengentaskan kemiskinan di perkotaan serta program Jaring Pengaman Sosial (JPS) untuk mengatasi masalah kemiskinan yang diakibatkan karena krisis moneter.
b. Pengangguran
Masalah utama pengangguran yang banyak dihadapi oleh negara berkembang umumnya berkaitan erat dengan ketidakseimbangan antara laju pertumbuhan angkatan kerja dan perluasan kesempatan kerja. Pertumbuhan angkatan kerja dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan dan struktur penduduk yang berkaitan erat dengan aspek demografi, serta tingkat partisipasi penduduk dalam pasar kerja yang berkaitan erat dengan aspek sosial ekonomi.
c. Berbagai Ketimpangan Hasil Pembangunan
Ada beberapa persoalan yang berkaitan dengan ketimpangan hasil pembangunan. Ketimpangan tersebut mencakup beberapa hal yaitu sebagai berikut
.
1. Ketidakmerataan Pendapatan Nasional
Menurut kriteria Bank Dunia, porsi pendapatan nasional dinikmati oleh tiga golongan masyarakat yaitu sebagai berikut.
a) Golongan berpendapatan tinggi: 20% dari jumlah penduduk.
b) Golongan berpendapatan menengah: 40% dari jumlah penduduk.
c) Golongan berpendapatan rendah: 40% dari jumlah penduduk.
Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa tahun 2010, 0,2% berpendapatan tertinggi, 56,5% berpendapatan menengah, dan 43,3% berpendapatan terendah.
2. Ketidakmerataan Pendapatan Spasial
Ketidakmerataan spasial terjadi antara penduduk yang tinggal di daerah pedesaan dengan penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Di Indonesia pembagian pendapatan relatif lebih merata di daerah pedesaan dibandingkan dengan daerah perkotaan.
3. Ketidakmerataan Pendapatan Regional
Ketidakmerataan pendapatan antarwilayah khususnya terjadi antara wilayah Jawa dengan luar Pulau Jawa. Secara umum, distribusi pendapatan di kalangan lapisan-lapisan masyarakat di luar Pulau Jawa lebih baik daripada di Pulau Jawa.
4. Kesenjangan Sosial
Kesenjangan sosial terjadi antara orang-orang desa dengan orang-orang kota dan juga kesenjangan antardaerah. Indeks mutu hidup orang-orang kota jauh lebih baik daripada penduduk yang tinggal di desa. Selain itu, kualitas hidup penduduk di kawasan timur Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan saudara-saudara mereka di kawasan barat dan tengah.
Demikian pembahasan mengenai Masalah Pembangunan Ekonomi di Indonesia. Semoga tulisan mengenai Masalah Pembangunan Ekonomi di Indonesia memberikan manfaat bagi pembaca sekalian.
0 komentar:
Post a Comment